Malam ini mungkin akan menjadi malam terburuk untuk Sundari, selain dirias dengan begitu cantik, diharuskan memakai baju yang indah, ia juga akan dipajang dan di lelang di panggung rumah hiburan nanti.
Sundari panik mondar-mandir di depan tempat tidurnya, bahkan kamar yang digunakan untuk tidur pun sudah dihias seperti kamar pengantin.
"Sial! Tidak disangka akan sejauh ini. Mereka benar-benar berfikir aku adalah wanita, bagaimana jika perias itu masuk dan melihatku tidak memiliki payudara? Dia pasti akan berteriak!"
Ditengah keresahannya itu, tiba-tiba terdengar seseorang yang membuka pintu kamarnya. Sundari bergegas menutupi tubuhnya menggunakan kain, kemudian ia berpura-pura menangis diatas ranjangnya.
"Wulan kenapa kau menangis sayang, lihat ini... Wajahmu yang cantik akan terlihat pucat nanti, berhentilah menangis ya" ucap nyi Suratmi sambil membelai lembut rambut Sundari yang terurai panjang.