"Tong.... Tong.... Tong...."
"Raden Sastra tibaaaa.... Raden Sastra tibaaa!!!" teriak warga sambil memukul-mukul gong di tangannya.
Mendengar teriakkan itu, sontak seluruh warga meninggalkan aktivitasnya. Bahkan sebagian dari mereka ada yang berpencar untuk memberitahu pada orang yang sedang bekerja di ladang, sungai, hutan juga ke padepokan.
Mendengar kabar itu Mayang pun bergegas keluar menggunakan baju terbaik, seseorang yang selama ini diidamkan.
Begitu juga dengan bibi, ia bergegas keluar rumahnya untuk menyambut Kirana dan juga Raden Sastra. Semua orang menunggu dan berkumpul dengan perasaan yang berdebar, setelah sekian lama akhirnya bisa melihat pemimpin mereka kembali.
Tidak lama setelah itu, mpu Dhamar pun muncul dari tugu masuk disusul kemudian dengan seseorang yang berbadan tinggi besar, kekar, tampan dan penuh kewibawaan. Sedangkan di belakangnya ada seorang wanita yang tentu sudah tidak asing bagi seluruh warga Halimun.