Crak... Crak... Crak...
Suara pedang beradu dengan batang dan ranting. Kalima dan Sundari terus mengayunkan pedangnya, sampai akhirnya pedang mereka menyentuh sebuah batu.
Kalima dan Sundari terhenti, mereka mencoba untuk mencari jalur lain tapi sepertinya batu itu sangat besar.
"Kalian bisa turun dan berlindung, biar aku yang menghancurkan batu ini" ucap Samir kemudian.
Semua orang menuruti apa yang dikatakan oleh Samir, mereka menjauh dan mencari tempat aman agar terhindar dari serpihan batu nantinya.
Samir mulai menyiapkan tenaga dalamnya, tatapan tajamnya tertuju pada batu yang ada di hadapannya. Ia menarik nafas panjang, kemudian menembakkan tenaga dalamnya ke batu.
"JEDAAARRRRR" suara ledakan diiringi serpihan batu terpencar di udara.
"Luar biasa, tenaga dalam Samir sekarang semakin kuat" gumam Kalima dalam hati.