Kalima dan Sundari terkejut mendengar ucapan Tuki, tiba-tiba saja bisa tau wujud dan juga status Kirana yang sebenarnya. Mereka masih terdiam menyimak kejadian itu.
"Ndoro aku sudah melakukan dosa besar, aku pantas untuk dihukum" ucap Tuki, kemudian ia menyeret tubuhnya ke hadapan Kalima. "Tuan, aku tidak takut mati. Aku justru takut hidup dengan membawa penyesalan ini, hukum aku Tuan" ucapnya pada Kalima.
Kalima merengkuh kedua pundak Tuki, dia terlihat begitu lemas sehingga berdiri pun gemetar. "Kau sudah diperlihatkan kebenarannya, siapa Ndoro Putri yang sebenarnya. Aku tidak perlu lagi menghukummu." ucap Kalima dengan nada tenang.
"Gadis yang tubuhnya sedang dipenuhi borok ini... Adalah seorang putri Negaran, dia sedang menjalani tapa laku yang berat. Bahkan orangpun jijik ketika melihatnya, tapi... Seburuk apapun wujudnya, kecantikannya tetap akan terpancar dari hatinya yang dipenuhi dengan ketulusan" ucap Kalima memandang Kirana.