Kalima terdiam menatap Kirana yang sedang berusaha untuk tidak hanyut dalam kisah itu, terbawa perasaan mungkin masih tidak apa tapi yang Kalima takutkan Kirana terbawa hingga emosi dan malah tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Ia tidak mau ada kekacauan lagi setelahnya.
"Kami menutup kedai kami untuk orang-orang yang telah menganiaya putri kami, meskipun tidak mendapatkan keuntungan tapi kami lebih memberikan makanan ini kepada yang lebih membutuhkan. Sebagai tanda doa kami, berharap keadilan akan datang untuk kematian putri kami"
"Bibi, paman. Kalian sungguh baik, memberikan makanan ini untuk orang-orang yang membutuhkan. Aku yakin Dewa juga pasti akan mendengar doa dan mengabulkan permintaanmu" sahut Sundari.
"Aamiin, terimakasih Nak"
"Kau tidak perlu sedih lagi, putrimu sudah mendapatkan tempat yang terindah di alam sana. Tidak akan ada orang yang bisa menyakitinya lagi"