Mendengar Suto berucap pria, Messi langsung tersentak. Ia berdiri dari tempat duduknya dan menatap lekat pada Suto, jantungnya berdegup kencang ia berharap apa yang ada dibenaknya itu salah. "Pria?" tanya Messi dengan suara gemetar. "Pria siapa yang kau maksud Mbah?"
Suto membalas tatapan Messi dengan penuh dendam. "Retno" jawab Mbah Suto singkat.
Seketika itu juga seperti ada sebuah benda tajam yang menusuk dada Messi, ia melangkah mundur kemudian kembali terduduk di bangkunya dengan tubuh yang lunglai. Dila langsung mendekap Messi yang terlihat begitu syok, tubuhnya gemetar, wajahnya tiba-tiba memucat.
"Messi!" ucap Dila mengguncang pipi Messi pelan supaya Messi tetap dalam kesadaran.
"Semua ini salahku Dila... Salahku" ucap Messi dengan tatapan kosong dan air mata yang mengalir deras. "Maafkan aku Mbah Suto" ucapnya lagi tak berani menatap ke arah Suto, sama sekali tidak memiliki keberanian dan kekuatan karena rasa bersalah dan menyesal.