"Ya... Aku memang hebat dan sakti. Tapi sehebat dan sesakti apapun manusia, ia tidak akan pernah bisa menghindari takdir dari sang pencipta!" ucap penasehat negara menatap Messi tajam.
Messi terdiam, ia tidak bisa berucap apapun meskipun sebenarnya banyak yang ingin ia ungkapkan. "Kirana sedang menjalankan tapa laku dimana kesabaran, welas asih dan keikhlasan hatinya diuji. Dia dihina, dibuang, bahkan dibenci oleh rakyat Negaran akibat penyakit ditubuhnya. Dari tapa laku itu akan terbangun dua sisi dari Kirana, menjadi jahat dan penuh dengan dendam atau menjadi bijak dan selalu menebar kebaikan"
Kakek penasehat berjalan pelan mengelilingi Messi, saat itu juga angin mulai terasa berhembus disekelilingnya. Messi menyimak semua ucapan penasehat Negaran dengan seksama.