Kirana menatap Tari yang kini tepat di depan wajahnya, wanita itu benar-benar terlihat marah tetapi kesedihan juga tersirat di mata merahnya. Melihat kondisi yang membahayakan Ndoro putrinya Kalima pun bersiap untuk menghentikan Tari supaya tidak mencekik Kirana. Namun tangan Kirana memberikan tanda kepada Kalima untuk tidak maju dan menahan dirinya terlebih dulu.
Tangan Tari semakin kuat mencekik leher Kirana, Namun Kirana terlihat begitu tenang semakin membuat Tari geram. Perlahan Kirana menggerakkan tangannya dan membuka kain penutup wajahnya, menyadari bahwa yang dicekik adalah Ndoro Putri, Tari tersentak dan langsung melepaskan tangannya dari leher Kirana.
"Ndoro Putri..." pekik Tari kemudian ia jatuh ke belakang. Saat itu juga tulang seakan terlepas dari tubuhnya.
Tari benar-benar terkejut, ia telah membuat kesalahan karena telah menyentuh bahkan menyakiti pemimpin tertinggi desa Halimun. Tari gemetar, takut, merasa bersalah, semua perasaan itu bercampur aduk.