Bagus merasa gugup ketika Kirana menatapnya, ia takut kalau Ndoro putrinya itu akan menghajarnya jika tau apa yang terjadi ketika dirinya masih menjadi perajurit istana. Kirana masih menatap Bagus, menunggu pemuda itu menjawab pertanyaannya.
"Tidak semua diserang dan dibunuh, Ndoro" jawabnya sambil menundukkan kepalanya, Bagus tidak berani menatap sama sekali.
"Lalu?"
"Jika ada warga desa yang mampu membayar upeti, maka kami membiarkannya hidup. Tapi jika tidak, kami... Maksudku, para perajurit itu akan melakukan kekejamannya. Membunuh, memperkosa, mengambil anak mereka. Apapun yang kiranya bisa di rampas"
Kirana terdiam menatap Bagus seksama, ya... Seperti apa yang ia lihat selama ini, kekejaman yang terjadi. Apalagi wanita, sungguh sama sekali tidak ada harganya dan mereka melecehkannya sesuka hati.
"Selama menjadi perajurit berapa orang yang sudah kau bunuh? Berapa wanita yang kau lecehkan" tanya Kirana kemudian.