Sejak kejadian itu Kirana tidak pernah keluar dari kamar, suara ringikkan Sastra masih terus terngiang di telinganya. Kirana duduk dipojokkan kamar sambil memeluk lututnya, sampai hingga akhirnya bibi masuk sambil membawakan makan malam untuknya.
Langkah bibi tertahan sejenak di ambang pintu, matanya sedih melihat Kirana yang termenung sambil menatap kosong. Bibi tau bagaimana perasaan Kirana, gadis itu pasti masih ketakutan dengan kejadian tadi. Jika Ruman tidak datang tepat waktu, entah apa yang akan terjadi padanya.
"Sekar..." ucap bibi lembut menyentuh tangan Kirana. "Makan dulu"
"Iya, terimakasih Bibi" jawab Kirana tersenyum kemudian menerima makanan yang diantar oleh bibi.
"Jangan terlalu dipikirkan, semua sudah aman sekarang. Kau tidak perlu khawatir lagi"
Kirana mengangguk, ia tau bibi pasti mencemaskannya maka dari itu Kirana terus tersenyum supaya dirinya terlihat baik-baik saja.