"Tang... Ting... Tong..." begitu terus terulang sehingga membuat suara pukulan palu besi terdengar sangat lengking ditelinga Kirana. Semakin ia berusaha untuk tidak memikirkan dan mengabaikan suara itu, malah semakin membuat Kirana mendengarnya lebih kencang sehingga membuat ubun-ubunnya terasa panas dan ingin meledak.
"Eerrrgghh... Paman Kalima!" ucap Kirana marah.
"Apa?" jawab Kalima dengan wajah yang sok polos.
"Apa kau tidak lihat aku sedang bermeditasi? Kenapa kau berisik sekali dan mengganggu meditasiku!"
"Ndoro, aku sama sekali tidak berniat mengganggu meditasimu. Hanya kau saja yang merasa terganggu" jawab Kalima sambil mengangkat kedua bahunya.
Kirana semakin tidak mengerti. Jelas-jelas dari tadi Paman Kalima membuat suara-suara yang berisik sehingga Kirana tidak bisa berkonsentrasi. Tetapi dia malah membela diri dan bilang tidak berniat mengganggu meditasinya, Kirana menghela nafas panjang dan memijat keningnya pelan.