Selama belum menemukan jalan aspal yang mulus, Doni menjalankan mobilnya dengan begitu pelan dan hati-hati. Retno selalu melenguh dan nyengir kesakitan ketika mobilnya berguncang sedikit, Doni tidak tega melihatnya, ia baru pertama kali ini melihat Retno kesakitan.
Sebenarnya Doni masih bertanya-tanya, apa yang terjadi pada sahabatnya itu. "Apakah Retno dirmapok? Tapi sepertinya tidak, mobil dan barang berharga lainnya masih utuh dan tidak ada satupun yang hilang. Tapi, siapa yang menyerang Retno? Sedangkan jika diamati, tidak ada satupun luka yang terlihat"
Doni bingung, tapi ia juga belum berani banyak bertanya dengan kondisi Retno yang lemah seperti itu. "Uhuk... Uhuk..." Retno terbatuk, seketika itu juga terlihat ada darah segar keluar dari mulutnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi padamu!" Doni tambah panik, ia menyodorkan tisu pada Retno.