Kelvin lepas pelukannya lalu memegang bahu Mentari berusaha menyemangati Mentari walaupun dia juga merasa kehilangan.
"Dengerin gue Tri, semua yang hidup pasti akan pergi hanya menunggu waktu Tan. Mungkin Tuhan lebih sayang Bulan, dia gak mau Bulan makin menderita di Bumi Tri. Dengerin gue Bulan udah bahagia di sana, dia juga gak mau lihat lo begini terus dia juga sakit lihat lo kayak gini, please ikhlas Tri," ucap Kelvin membuat Mentari sedikit sadar jika dirinya tak seharusnya begitu terus, tapi hatinya tetap masih tak terima dengan kepergian kakaknya yang begitu cepat.
" Kalau gue harus milih, lebih baik gue yang pergi Vin, gue aja yang mati ketimbang dia yang harusnya dapat kasih sayang penuh orang tua," ucap Mentari membaut Kelvin menggeleng.
"Jangan pernah mau bilang pergi, nyawa udah ada yang ngatur Tri kita gak bisa milih." Kelvin memeluk erat Mentari, ada rasa takut dalam diri Kelvin jika benar Mentari ingin pergi.
