setelah sampai di depan rumah Haeun, Junhyuk menyempatkan diri untuk mengelus pucuk kepala Haeun dan memberikan senyuman manis pada Haeun. setelah itu dia langsung pergi pulang kerumahnya, sekarang Haeun sedang membaringkn badannya yang lelah di kasur empuk miliknya. sesekali ia memikirkan bagaimana ia harus menjawab pernyataan cinta Junhyuk tadi.
"aaaahhh, pusing mikirinnya!!!!"-Haeun
TING
notifikasi ponsel Haeun berbunyi, dengan cepat ia mengambilnya lalu melihat siapa yang mengiriminya pesan. saat melihat nama pengirim pesan Haeun menampilkan senyum lebarnya.
"hai?"
"kamu lagi ngapain?"
"bisa gak aku pake 'aku-kamu'?"
"karena aku rasa 'lo-gue' gak sopan"-Hoseok
"boleh kok"
"lagi tiduran doang"-Haeun
"kamu gak ada pr gitu?"-Hoseok
"gak ada, guru yang ngajar tadi jarang kasih pr"
"oh iya, kalian bakal comeback kan?!"-Haeun
"Uhm, iya. tungguin ya sehari lagi MV nya bakal keluar"-Hoseok
"pastinya, aku bakal rajin-rajin Streaming"
"aku gak sabar banget!!"
"Light it up like dynamite~"-Haeun
"wah, tidak diragukan lagi, ARMY memang jjang👍"
"tapi jangan sampai begadang, nanti kamu sakit"
"ARMY gak boleh sakit terutama kamu"-Hoseok
"eh😳"
"Uhm, oke"-Haeun
"boleh VideoCall?"
"aku kangen👉👈😂"-Hoseok
"boleh"-Haeun
selepas mengirim pesan itu Hoseok langsung meneleponnya, dengan sedikit terkejut Haeun mengangkat telepon itu. wajah tersenyum Hoseok ditampilkan di layar ponsel Haeun membuat wanita itu seketika ikut tersenyum seperti tertular senyum Hoseok. mereka berdua berbasa-basi cukup lama hingga jam dinding di kamar Haeun menunjukkan pukul 23.30 yang artinya sudah tengah malam.
"eh? udah pukul 23.30 nih, kamu tidur gih udah tengah malam. jangan lupa besok ya di cafe dekat bighit"-Hoseok
"eh iya, yaudah kalo gitu aku tutup ya"-Haeun
"hm, selamat malam jangan lupa mimpiin aku"-Hoseok terkekeh
"pasti, byeeeee semoga mimpi indah"-Haeun
Hoseok hanya mengangguk sambil tersenyum, setelah melihat itu Haeun menutup telepon itu. ia membaringkan badannya dan menatap langit-langit kamarnya sambil membayangkan hari esok bersama Hoseok. seorang yang sangat di idolakan banyak orang di dunia ini, tapi ia adalah salah satu dari beribu-ribu fans Hoseok yang sangat beruntung bisa berteman dengan ultimate biasnya sendiri.
"benar-benar mimpi yang indah"-gumam Haeun
PAGI
Haeun sudah selesai berdandan, sisa menunggu pesan dari Hoseok yang akan menyuruhnya untuk jalan ke sana. rumah Haeun ke cafe yang Hoseok katakan tidak terlalu jauh, ia hanya harus menaiki satu bus dan menunggu sekitar 30 menit untuk sampai. sekarang Haeun menatap dirinya di depan cermin kamarnya, meneliti penampilannya ia benar-benar gugup sekarang. Haeun memakai baju putih polos disertai gardigan rajut berwarna cream dengan bawahan hotpants berwarna biru muda. Haeun memakai tas selempang berwarna cream dan sepatu sneaker berwarna putih polos. ia memakai jam tangan berwarna merah muda dan rambut yang di urai. tidak lama ponsel Haeun berdering sebentar, ia mendapat pesan dari Hoseok yang menyuruhnya untuk jalan sekarang. Haeun tersenyum lalu pergi pamit kepada orang tuanya menunggu bus yang akan ia gunakan.
CAFE
Haeun duduk di salah satu meja di dalam cafe itu sambil memainkan ponselnya. ia belum memesan apa-apa, ia ingin menunggu Hoseok saja dulu. tidak lama orang yang Haeun tunggu sudah datang, Hoseok memang sangat fashionable buktinya pakaian yang ia gunakan perfect. tidak lupa dengan masker dan topi untuk menutupi wajahnya supaya tidak dilihat oleh orang-orang sekitar sana.
"udah nunggu lama?"-Hoseok
"gak kok, baru juga sampai. oh iya aku harus manggil kamu apa? supaya gak ketahuan gitu"-Haeun
"hahaha, kamu lucu banget sih. terserah kamu mau manggil aku apa. aku bakal terima kok selagi kamu yang manggil"-Hoseok
"eh?!"-Haeun terkejut, pipinya sudah memanas karena mendengar perkataan Hoseok
v
"Uhm, gimana kalo Jey aja?"-Hoseok
Haeun mengangguk kaku, ia masih memikirkan perkataan Hoseok yang membuatnya salting. hingga ia melamun tidak jelas seperti sekarang, Hoseok yang sudah memanggilnya beberapa kali harus menoel tangan Haeun dulu.
"eh?! iya kenapa?"-Haeun tersadar
"mau pesan minuman gak? daritadi dipanggil kok ngelamun mulu?"-Hoseok
"gak papa, lagi mikirin tugas hehe"-Haeun
"mau minum apa?"-Hoseok
"Uhm, Americano dingin aja"-Haeun
"wah, seleramu sama kayak Yoongi Hyung"-Hoseok
"hehehe, iya sih soalnya pernah penasaran sama rasanya jadi beli itu. ternyata gak mengecewakan jadi aku suka"-Haeun
"ohh, yaudah. aku pesan dulu"-Hoseok
"eh, ini uangnya bust minuman aku"-Haeun merogoh tasnya untuk mengambil uang
"gak papa, aku aja yang bayar"-Hoseok langsung pergi ke kasir untuk memesan minuman sekaligus makanan yang mungkin Haeun akan suka.
tidak lama Hoseok membawa nampan berisi pesanannya ke meja dimana Haeun duduk sambil melihat-lihat isi cafe ini. Hoseok menaruh nampan yang ia bawa membuat Haeun langsung melihat ke nampan yang Hoseok bawa. Haeun membulatkan matanya terkejut, pasalnya Hoseok membeli banyak cemilan menurut Haeun.
"ini gak kebanyakan ya?"-Haeun
"gak kok, supaya kita ngobrolnya lama. aku pengen lama-lama bareng kamu"-Hoseok
"o-oke"-Haeun dibuat baper lagi oleh Hoseok
mereka banyak bercerita tentang pengalaman masing-masing supaya makin dekat. Haeun dan Hoseok sedikit memiliki kesamaan menurut Hoseok saat menyimak cerita yang Haeun ceritakan pada Hoseok. tidak lama, ponsel milk Hoseok berbunyi ia mendapat pesan dari Namjoon yang mencarinya karena latihan sebentar lagi dimulai. Hoseok meminta izin untuk pulang duluan dengan wajah yang sedihnya, padahal Hoseok masih ingin mengobrol lebih lama dengan Haeun. untung saja makanan yang mereka pesan sudah habis saat itu, akhirnya Haeun juga memutuskan pulang. tentunya Hoseok ngotot untuk mengantar Haeun sampai halte bus, padahal saat itu Haeun sudah menolak karena takut Hoseok akan terlambat latihannya.
"kamu balik aja sana"-Haeun
"gak, aku mau liat kamu naik busnya"-Hoseok terus melihat jalanan
"gak papa kok, aku bisa nunggu sendiri. nanti kamu telat ke latihannya. mereka udah nungguin loh!"-Haeun khawatir
Hoseok menoleh kearah Haeun dan menatap mata wanita itu, membuat Haeun langsung salah tingkah. ia melirik menghindari tatapan mata Hoseok, benar-benar tidak tahan jika terus bersama Hoseok. mungkin ia akan mendapat penyakit jantung jika terus-terusan seperti ini.
"aku yang ajak, jadi aku bakal nunggu busnya sama kamu"-Hoseok
"y-ya terserah"-Haeun
tepat saat itu sebelum bus datang sebuah motor berhenti didepan Hoseok dan Haeun. karena takut itu adalah orang jahat, Hoseok memegang tangan Haeun dan membawanya kebelakangnya. pemilik motor itu membuka helm yang ia guenakan, ternyata itu adalah Junhyuk.
"Haeun-ah"-Junhyuk
"siapa lo?!"-tanya Hoseok garang
"gue temannya, lo siapa?"-Junhyuk
"gu-gue juga temannya"-Hoseok
"Haeun-ah, ngapain?"-Junhyuk
"gue, lagi nunggu bus"-Haeun
"pulang bareng gue aja, yuk"-Junhyuk ingin meraih tangan Haeun yang Hoseok pegang
"gak! gue gak percaya sama lo!"-Hoseok
"ck, apa sih?! gue ini temannya. Haeun aja tau gue!"-Junhyuk
"lo...kayak gak bisa dipercayai"-Hoseok
"astaga!! jangan buat gue marah!"-Junhyuk meraih tangan Haeun kasar dari genggaman Hoseok
Hoseok terus menatap Haeun dan Junhyuk dengan tatapan dingin, ia tidak ingin Haeun didekati oleh pria manapun. melihat perlakuan Junhyuk pada Haeun membuatnya muak, ia ingin sekali memukul Junhyuk saat itu juga tapi ia harus menahannya. Hoseok melihat Junhyuk yang memakaikan Haeun helm, mengaitkan helmnya dengan posisi yang bisa dibilang terlalu dekat. Hingga akhirnya mereka berlalu pergi meninggalkan Hoseok yang berdiri sambil menahan amarahnya.
dalam perjalanan pergi ke gedung bighit, Hoseok terus memikirkan kejadian tadi dimana ia cemburu. karena terus memikirkan hal itu, tidak sengaja Hoseok mengeluarkan kekuatannya. percikan api keluar dari kedua tangan Hoseok, untung saja tidak lama, dengan cepat ia berlari kearah gedung bighit.
"Hoseok-ah!!! lo lama banget sih?!"-Namjoon
"sorry"-Hoseok
"lo kenapa? ada masalah?"-tanya Namjoon yang peka
"gak"-Hoseok
"kita tau lo lagi marah Hoseok-ah, kenapa? Haeun tidak datang?"-Namjoon
"datang kok"-Hoseok
"loh? terus masalahnya apa?"-Namjoon
para member berkumpul mengelilingi Hoseok yang menatap telapak tangannya. menanti jawaban dari Hoseok, yang tampaknya memikirkan kejadian tadi yang membuatnya marah.
"siapa?"-gumam Hoseok
"hah? lo nih kenapa sih?!"-Yoongi
"Hyung siapa yang lo maksud?"-Jimin
"siapa dia?!"-teriak Hoseok
percikan api kembali terlihat ditangan Hoseok membuat semua member yang mengitarinya memundurkan langkahnya. Hoseok tambah menjadi-jadi, saat itu Jungkook langsung mengunci ruang latihan yang mereka pakai supaya tidak ada yang masuk disaat Hoseok sedang seperti sekarang.
"siapa yang lo maksud Hoseok-ah?!"-Seokjin panik
"Hyung tenang dulu!!"-Jungkook yang takut
"kasih tau gue siapa dia?!"-Hoseok
api ditangan Hoseok tambah besar, membuat semua member panik bukan main. mereka bingung bagaimana caranya menenangkan Hoseok yang sedang emosi. mata Hoseok berubah menjadi merah muda menyala, pria itu mendekati Namjoon.
"siapa dia?! siapa yang berani mencuri start gue Namjoon-ah?!"-Hoseok
"g-gue gak tau!! lo tenang dulu!! jangan bakar gue Hoseok-ah"-Namjoon takut
perlahan Hoseok terduduk lemah, api yang ditangannya sudah mereda hingga akhirnya menghilang. semua member memeluk tubuh Hoseok yang sepertinya patah semangat.
"Hoseok-ah, jangan kayak gini. lo bikin kita semua panik tau gak?!"-Yoongi
"biar gue yang tanya sama Haeun, atau kalau bisa buat grup untuk dia"-Seokjin
"kayaknya gue gak bakal dapatin Haeun"-Hoseok lirih
"siapa bilang?! kalo lo punya lawan, majuin Hoseok-ah!! jangan terlalu mudah putus asa kayak gini!!"-Yoongi
"betul, kalahin lawan lo Hyung. buat Haeun jatuh cinta sama lo, kita juga bakal bantu"-Taehyung
"benar, kalian benar! aku bakal buat grub chat kita dan Haeun supaya kalian juga dekat sama mereka"-Hoseok
"biar gue aja Hyung, boleh kasih nomor KakaoTalk Haeun gak?"-Jungkook
"boleh, nanti gue kasih kalo udah selesai latihan"-Hoseok tersenyum
'aku bakal buat kamu jatuh cinta sama aku Haeun-ah, tolong siapkan tempat buat tempat di hatimu buat aku. supaya aku bisa menempatinya selamanya'-batin Hoseok
TBC....