Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Hoseok membuat Haeun mematung seketika. Haeun tersedak dengan ludah sendiri dan membuatnya terbatuk-batuk mendengar perkataan lelaki bintang star itu. melihat itu Hoseok menghampiri Haeun dengan wajah khawatirnya sambil mengelus dan menepuk punggung Haeun.
"kenapa?"-tanya Hoseok khawatir
"Hoseok-ah, bisa gak kamu cubit aku?"-Haeun
"untuk apa?"-bingung Hoseok
"kayaknya aku lagi mimpi deh, tolong cubit aku. hanya ingin memastikan saja ini nyata atau mimpi"-Haeun menatap Hoseok
mereka berdua saling bertatapan dan diam sejenak, karena terus menatap wajah tampan Hoseok wajah Haeun langsung memerah. ia memalingkan wajahnya cepat sambil menutup wajahnya malu, jika ia terus menatap wajah Hoseok dari dekat bisa saja dia mimisan.
"hahaha, kamu gak mimpi kok ini nyata. jadi apa jawabanmu?"-Hoseok
"gak, ini mimpi pasti kejadian langka seperti ini hanya bisa terjadi di mimpiku aja"-Haeun langsung mencubit dirinya sendiri dengan sangat keras
detik itu juga Haeun menjerit kesakitan karena cubitannya sendiri, terdiam sejenak lalu berteriak tidak terlalu keras. Hoseok yang ada disampingnya langsung membungkam mulut Haeun karena takut ada yang melihat. Haeun menatap Hoseok sebentar dengan mata binarnya.
"jangan teriak, nanti ada yang lihat bisa bahaya"-Hoseok
"sorry, aku tidak mimpi. ini nyata, benar-benar terjadi di kehidupan nyata?! OMG!!! astaga aku akan gila kalau begini"-Haeun kelewatan senang
"sudah aku bilang jangan teriak, jangan lupakan dispatch"-Hoseok
"iya iya maaf, aku terlalu senang soal ini"-Haeun senyum
"jadi kamu terima gak?"-tanya Hoseok serius
"Em, i-iya"-Haeun malu
"hah? gimana? aku gak denger jelas"-Goda Hoseok
"iya aku mau"-Haeun
"apaan sih? aku gak dengar jelas"-Hoseok
"IYA AKU MAU HOSEOK-AH"-teriak Haeun lalu menatap Hoseok dengan wajah memerahnya
Hoseok tersenyum senang lalu langsung memeluk tubuh Haeun dan menggendongnya. Haeun yang diperlakukan seperti itu terkejut bukan main, ia kemudian menepuk pindak lelaki itu.
"Hoseok-ah turunin aku!!"-Haeun
"gak mau, aku sekarang senang banget tau!!"-Hoseok
"iya rapi turunin dulu,aku berat tau!!"-Haeun
"gak kok, kamu gak berat"-Hoseok
"turunin gak?"-Haeun
"hahaha, iya deh"-Hoseok akhirnya menurunkan Haeun lalu mereka berdua berjalan ke halte bus dekat sana sambil bergandeng tangan
SKIP
PAGI
berhubung hari ini festival ulang tahun sekolah, seluruh murid mendekor kelasnya secantik mungkin karena akan diadakan lomba kelas ter-rapi dan tercantik. kelas Haeun sudah selesai mendekor, mereka juga sudah membersihkan kelas mulai dari jendelanya kemudian bangkunya diatur Serapi mungkin. dan sekarang Haeun dan Micha sedang menyantap makanan siang mereka di kantin sekolah yang tidak terlalu ramai. lapangan sekolah sekarang lebih ramai daripada kantin sekolah karena diadakannya festival ini sekolah banyak mengadakan lomba.
selain ada lomba di lapangan juga ada bazar sekolah yang ramai menjual berbagai macam cemilan, makanan, dan juga minuman. setiap kelas ada bazar sekolahnya hanya untuk meramaikan acaranya. setelah selesai makan Haeun dan Micha kembali ke kelas yang di dalamnya hanya ada beberapa orang saja. mereka sedang tidur di dalam kelas.
"aduh bosan banget! Haeun-ah bolos yuk"-ajak Micha
"apaan?! gak!! lo mau gue diomelin sama Eomma Appa gue hah?!"-tolak Haeun
"ck, gue bos-"-ucaoan Micha terpotong oleh teriakan dari lapangan sekolah
"apaan tuh?"-Micha berlari ke arah jendela kelas saking penasarannya
"apaan Cha?"-Haeun menghampiri Micha
belum sampai di jendela Micha lebih dulu menghampiri Haeun dengan ekspresi senangnya. Haeun yang bingung hanya bisa menunggu Micha mulai berbicara.
"BTS ada dibawah Eun-ah!!"-Micha histeris
"HAH?! YAUDAH KALO GITU YUK KEBAWAH!!"-Haeun menarik Micha dan berlari ke lapangan sekolah
baru saja sampai di lapangan, semua murid berkumpul sangat banyak sambil merekam momen itu. Micha dan Haeun berdiri paling belakang, mereka hanya bisa melihat tujuh kepala dengan warna rambut yang beda-beda. BTS sampai di panggung yang digunakan oleh peserta yang mengikuti lomba menyanyi dan bermain musik. mereka berdiri menghadap ke depan panggung sambil memberi salam tim mereka.
"Halo semuanya, kami datang kesini karena ingin ikut meramaikan acara sekolah kalian"-ujar Namjoon
semua murid bersorak gembira, begitupun Micha dan Haeun. mereka tidak menyangka idola mereka datang ke sekolah. BTS lalu membawakan beberapa lagu, mereka menyanyi di lapangan sekolah bukan lagi di panggung. sebagai pembukaan mereka membawakan lagu Dope dari album Most beautiful moment in life pt.1 mereka bergerak dengan sangat penuh energi dengan suara yang stabil. lagu kedua mereka membawakan lagu i like it dari album Skool Luv Affair, mereka hanya bernyanyi saja. lagu terakhir adalah spring day dari album You Never Walk Alone, setelah membawa tiga lagu mereka memberi salam perpisahan kepada seluruh murid.
"kami sangat menikmati waktu ini bersama kalian semua, terimakasih banyak ARMY!!!"-Namjoon
"HUAAA SEOKJIN OPPA SARANGHAE!!"-teriak Micha dengan kencang
"HOSEOK-AH SARANGHAE!!-teriak Haeun keras
mendengar namanya dipanggil Hoseok langsung menoleh ke asal suara, melihat Haeun sedang menatapnya sambil tangannya membentuk hati. Hoseok tersenyum senang, ia juga memberi heart sign kepada Haeun dan direspon dengan teriakan dari si gadis. satu persatu member BTS memasuki mobilnya dan mereka meninggalkan halaman sekolah. baru saja mereka semua melihat mobil van hitam yang dinaiki oleh member BTS, Haeun mendapat pesan dari Hoseok.
"makasih heart signnya, sayang"
"oh iya, aku juga suka suaramu saat memanggilku"
"aku juga cinta sama kamu😊"-Hoseok
"s-sayang?😳"
"hehehe, karena aku memang mencintaimu"-Haeun
"makasih, aku menikmati kunjungan kami"
"suaramu besar banget, aku mendengarnya"-Hoseok
"hehehe, tentulah aku kan fans sejati kamu"-Haeun
"udah makan?"-Hoseok
"udah, saat kamu datang aku baru aja kembali dari kantin"-Haeun
"bagus deh, kalo gitu kapan kamu pulang?"-Hoseok
"gak tau, bosan banget disini"
"tadi temanku meneriaki nama Seokjin oppa"
"dia denger gak?"-Haeun
"gak tau, tapi aku denger"
"yaudah, kalo gitu udah dulu ya. sampai di bighit aku bakal latihan soalnya"-Hoseok
"yaudah, bye"
"semangat!"-Haeun
Haeun dan Micha sudah sampai di kelas, mereka bercerita banyak tentang kejadian tidak terduga tadi. Micha sekarang sangat banyak bicara, Haeun hanya mendengarkan saja. ia sudah tidak tau harus merespon apa lagi pada cerita Micha karena sedari tadi dia sedang asik chat-an dengan Hoseok.
"woi, dengerin gue cerita gak sih?"-Micha
"denger kok"-Haeun
"lo lagi chatan sama siap?"-Micha
"sama botnya Hoseok hehehe"-Haeun
"huft, jangan kebanyakan halu, kalo halu lo gak kejadian jatuhnya bakal sakit hati tau gak"-Micha
"cih, sendirinya gimana astaga"-Sinis Haeun
"hehehe, eh udah boleh pulang belum?"-tanya Micha pada orang di belakang Haeun
saat Haeun menoleh, ternyata orang yang ditanya Micha adalah ketua kelas yang baru saja kembali ke kelas setelah dari ruang guru. ketua kelas itu mengangguk sambil tersenyum, dengan cepat Micha dan Haeun menyambar tasnya sambil tersenyum senang. mereka berdua berlari menuruni tangga, tapi suatu insiden menimpa Haeun. karena terlalu semangat untuk sampai di rumahnya, ia terjatuh dari tangga hingga membuat kakinya terkilir dan tangannya yang juga ikut terkilir.
"HAEUN-AH!!!"-teriak Micha panik
"aduh, sakit Cha"-Ringis Haeun
"aduh lo sih terlalu semangat jatuh kan!"-Micha membantu Haeun berdiri
"HAEUN-AH!!"-teriak seseorang dari belakang mereka
mereka berdua menoleh ke belakang mendapati seorang pria yang tidak lain adalah Junhyuk. lelaki itu berlari menghampiri Haeun dan Micha.
"Cha, dia kenapa?"-Tanya Junhyuk khawatir
"jatuh dari tangga, tolong dong anterin dia pulang. kasian kalo harus nunggu dulu"-Micha
"kenapa gak lo aja?"-Junhyuk
"gue pengen ketemuan sama teman gue dari Amerika"-Micha
"ck, yaudah. tapi masalahnya gue naik motor bukan mobil"-Junhyuk
"anterin aja napa, kasian tau kaki sama tangannya sakit tuh sampe BIRU!! ASTAGA EUN-AH!!"-Micha tambah panik
"iya-iya, gue duluan"-Junhyuk langsung menggendong Haeun dan berjalan ke parkiran
Haeun sedari tadi hanya diam saja sambil menahan rasa sakit dari tangan dan kakinya. ia juga memikirkan apa yang akan kedua orang tuanya katakan jika pulang sekolah dalam keadaan seperti ini. ia hanya harus menyiapkan telinganya yang akan mendengarkan Omelan panjang dari ibunya.
TBC...