Berita mengenai penghalang Dewa tersebar ke seluruh penjuru Lintwooded. Berita tersebut terdengar hingga ke kerajaan. Dalam keaadaan pingsan aku dibawa ke Istana bersama Fiola dan Kakek. Aku tidak tahu apa yang menyebabkan aku dibawa ke Istana. Saat aku bangun, aku berada di ruangan besar, dengan barang mewah dimana mana. Disampingku ada Fiola yang tertidur saat menjagaku. Aku membangunkannya untuk bertanya apa yang membuatku ada disini, Fiola pun tidak mengetahuinya. Setelah berbicara cukup lama, kakek pun datang.
"Ah, Kyou kau sudah sadar? Ayo sini."
"Baik kek!"
Aku berjalan bersama Kakek dan Fiola di sebuah lorong besar. Ber cat warna merah dan ornamen emas dimana mana, membuatku percaya aku memang berada di Istana. Aku pun bertanya kepada kakek apa yang sebenarnya terjadi.
"Kek, sebenernya ada apa ini? Kok aku ada di Istana?"
"Raja Lintwooded ingin menemui mu."
"Tentang apa kek?"
"Entah kakek tidak tahu." Kakek pun berhenti.
"Nah kita sudah sampai Kyou."
Sebuah ruangan besar yang sepertinya ruangan tamu. Ada seorang pria tua disana, nampaknya ia sang Raja yang sebutkan kakek.
"Selamat Datang Kyou." Sang Raja bersujud padaku, semua terkejut.
"Ehhh, ada apa ini? Tak usah bersujud padaku." Jawabku kaget.
"Perkenalkan aku Raja Lintwooded, Levv Lintwooded. Aku sudah menunggu kehadiranmu. Ayo mari duduk Kyou." Aku pun duduk.
"Kyou, kau penasaran kan untuk apa kau dipanggil kesini?"
"Iyaa, sebenarnya ada apa?"
"Saya sudah seminggu ini bermimpi Dewa akan mengirim utusannya di sekitar Lintwooded. Minggu kemarin menurut penjaga keamanan di gerbang masuk, ada seorang pemuda berpakaian aneh yang memiliki kekuatan besar."
"yaa itu aku." gumam ku dalam hati.
"Saya mengira bahwa itu utusan dewa tersebut, tetapi kata mereka dia kabur menggunakan sihir. Kami pun segera mencari utusan dewa tersebut, tetapi kami belum bisa menemukannya. Lalu kemarin, sebuah penghalang dewa ada di desa kaki gunung Lintwooded. Saya pun segera mengirim pasukan untuk menyelidiki kejadian tersebut, dan menurut para penjaga keamanan setempat, kau yang menciptakan Penghalang tersebut. Apa benar begitu?"
"Emm, iya, tapi saat melakukannya saya dalam kondisi setengah sadar."
"Setengah sadar?"
"Iya setengah tubuh saya dikendalikan oleh ummm, Dewa." Semua kembali terkejut.
"Ternyata benar kau utusan dewa tersebut!" Raja terlihat senang. "Tidak sia-sia aku sepanjang hari berdoa kepada Dewa." lanjutnya, "Pelayannn siapkan kamar spesialll!" Sekarang aku yang terkejut.
"Ehhh, tidak usah."
"Kenapa Kyou? Kami akan melayani anda dengan baik."
"Ummm gini, dalam kehidupanku sebelumnya aku selalu mengurung diri dikamarku."
"Jadi kau trauma dengan kamar?"
"Bukan begitu, karena sebelumnya saya seperti itu saya tidak pernah melihat dunia luar. Dan saat saya dikirim kesini, saya ingin menikmati dunia ini."
"Jadii..... kau ingin tidur diluar?"
"Saya ingin pergi berpetualang. Saya ingin membuat party guild saya sendiri."
"Mengapa kau susah susah mencari uang dengan seperti itu? Kami akan memberimu kekayaan dengan mudah."
"Terimakasih tapi itu tujuan awal saya datang kesini."
"Hmmmm, kau memang luarbiasa, kami ingin memberi kekayaan, tapi kau malah ingin menjadi petualang. Kami mengizinkanmu."
"Terimakasih"
"Tapi kalau butuh apa apa kau bisa datang kesini."
"Baiklah Raja, Terimakasih atas bantuanmu."
"Pelayann siapkan kereta kuda untuk mengantarnya ke kota."
"Tidak usah, saya bisa pergi sendiri."
"Kyou, setidaknya kau menerima yang satu ini. Pikirkan juga Kakek dan Fiola."
"Ummm, ya saya terima yang ini. Terimakasih yang Mulia."
"Yang Mulia, Kereta kudanya rusak. Yang lain sedang dipakai oleh Para Menteri untuk kunjungan ke Kerajaan Asland." ucap sang pelayan.
"Bagaimana ini..... kita tidak memiliki kendaraan lain."
Mendengar kata kendaraan membuatku teringat dengan sepeda. Karena tujuanku disini untuk merubah peradaban disini aku memutuskan untuk membuatnya dengan sihir.
"Umm anu yang Mulia. Dapatkah kau menyiapkan Besi dan Karet?"
"Untuk apa?"
"Saya akan membuat kendaraan." Semua terdiam.
"Baiklah, Kyou"
Setelah bahan-bahannya ada, aku mulai membuatnya.
'Pawa no Change' aku merubah karet dan sedikit besi tersebut menjadi ban, lalu sisanya ku jadikan batang sepeda.
"Fiola, kau tahu mantra untuk mengubah dan menyatukan dua benda?"
"Umm, bentar aku ingat ingat dulu."
"Merge, mamamantra nya adalah Merge." Seorang perempuan cantik, menyebutnya dengan malu-malu.
"Ehhh Selze, mengapa kau disini?" Ucap sang Raja.
"Aku ingin melihatnya Ayah." dia mengatakannya pelan-pelan. Ternyata dia anak sang Raja.
"Ehh, dia anak mu yang mulia?" tanyaku.
"Iya dia anakku, Selze Anna Lintwooded, dia sedikit pemalu."
"Ohh begitu, terimakasih ya Selze, kau sudah memberitahuku mantranya.
Muka Selze pun memerah, ternyata benar dia tipe Dandere :v
"Papapanggil saja akuu Anna."
"Ohh, baik Anna."
Muka nya tambah memerah.
"Yosh, aku akan membuatnya." 'Pawa no Merge'.
Bukannya membentuk sepeda, ban dan besi tersebut malah menyatu tidak karuan.
"Ehh kok begini."
"Kyou, kalau mau memakai Merge, setau ku kau harus membayangkan bentuknya sama seperti Change."
"Oh iya Fiola aku lupa hehe. Ya karena sudah menyatu gini tinggal pake Change aja lah."
Aku pun membayangkannya dan 'Pawa no Change'. Akhirnya terbentuk lah sebuah sepeda yang sebenernya. Aku langsung mencobanya berkeliling, orang orang melihat terheran-heran. Ternyata sebuah besi dengan roda bisa jadi kendaraan.
"Wahh hebat kau Kyou! aku baru lihat yang seperti ini. Aku ingin mencobanya!"
"Anuu, yang mulia, anda harus bisa menyeimbangkannya kalau ingin mengendarainya."
"Tenang saja, Kyou. Aku pasti bisa." Raja terlihat bersemangat.
Walaupun baru pertama memakainya, Raja sudah sedikit bisa mengendarainya walau kadang terjatuh. Saking keasikannya Raja memainkan Sepeda, aku lupa rencana untuk pergi ke pusat kota untuk bergabung dengan guild. Hari pun sudah mulai malam.
"Yang Mulia, Ini sudah sore. Saya harus pergi ke kota."
"Waduhh Kyou, saya lupa. Gini saja kau menginap saja disini sampai besok. Lalu besok kau pergi ke kota. Fiola dan Kakek pun bisa menginap disini."
"Maaf yang Mulia saya akan kembali ke gunung Lintwooded sekarang, saya harus menjaga penginapan saya." Ucap kakek.
"Eh, Kakek ini sudah malam. Gunung Lintwooded cukup jauh dari sini."
"Tenang saja, saya bisa menggunakan Teleport. Fiola kau bersama Kyou ya. Kau bisa ikut berpetualang bersamanya."
"Umm, baik kek." Kakek pun pergi menggunakan Teleportnya.
"Nah semuanya, mari masuk." Kami semua pun masuk.
"Pelayan, siapkan dua kamar."
"Maaf yang mulia, anda sebelumnya memerintah kami untuk merenovasi seluruh kamar tamu. Hanya ada satu kamar yang tersisa."
"Oalah, Kyou kau sekamar dengan Fiola ya..."
NAAAAAAAANNNNNNNIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!1!1!1!1!1!1!!1!1!1!1!1!1!!1!1!1!1!