Chereads / Change This World-[Indonesia] / Chapter 7 - Quest Pertama

Chapter 7 - Quest Pertama

"Hey kalian, tau burung Huyup burung apa?" aku bertanya

"Burung Huyup itu burung dari daerah Seast, dia ke daerah sini 9 bulan sekali." Miku menjawab.

"Kenapa burung itu kesini?"

"Di Seast, setiap 9 bulan sekali akan mengalami perubahan musim. Pas musim itu makanan susah dicari. Jadi burung itu kesini untuk mencari makan."

"Kalau begitu kenapa harus dibunuh? Kan kasian dia lagi cari makan."

"Makanannya itu hewan hewan ternak milik para pengembara, dan Pohon besar para pengrajin kayu. Dagingnya juga enak, jadi pasti laku kalau dijual."

"Ohh gitu, sekarang burung itu ada dimana?"

"Kalo di daerah sini biasanya burung nya ada di selatan Kerajaan."

"Yauda, ayo kita kesana."

"Hem." semua mengangguk mantap.

Kami berempat pergi ke arah selatan kerajaan untuk menangkap burung tersebut. Alasan kami memilih misi tersebut karena bayaran untuk mengambil daging burung itu cukup besar. Apalagi jika kami mendapatkan kulitnya akan dapat biaya tambahan. Kami pun sampai dilokasi. Kami terkejut melihat burung tersebut. Burung tersebut seperti ayam, namun tinggi nya 7 meter dan sangat besar.

"Oalah, paan ituuu?!"

"Gede banget Kyou!" Fiola sedikit ketakutan.

"Tenang, Fiola kau pancing dia kearahku pakai Light Beam, nanti pas dia maju Mika tusuk kakinya pake Sharp Ice, Miku lindungi mereka berdua, takut burung yang lainnya menyerang kalian."

"Baik Kyou!"

'Pawa no Fast!' aku berlari ke arah burung tersebut.

"Fiola!"

"Baik Kyou!" 'Atribut no Light Beam!"

Serangan Fiola berhasil membuat burung itu menuju ke arah ku.

"Sekarang Mikaaaa!"

'Atribut no Sharp Ice!' Es tersebut berhasil menusuk kaki burung tersebut sehingga burung itu terjatuh.

"Yosshh saat nya aku!"

'Pawa Atribut no Punch!'

'Atribut no Boost!'

"Hyaaaaaaaaa" sfx*beledugggg

Burung itu pun mati

"Makasi Miku, udah ngasih Boost!"

"Hem, sama sama Kyou!"

"Ayo bantu ngambilin Dagingnya." teriakku

Mereka semua pun membantu ku mengambil daging nya. Aneh nya saat dipotong, burung Huyup ini tidak memilik darah sama sekali dan hanya ada satu bola kecil dalam tubuhnya.

"Eh, ini bola apaan?" tanya ku.

"Ohh, itu jantung burung ini." Mika menjawab.

"Tau darimana?"

"Dulu pas masih kecil, aku sama Miku sering makan burung ini, hasil buruan Ayah kami. Selain daging nya Ayah juga selalu membawa bagian tubuh lain burung ini, termasuk jantung itu."

"Ohh, tapi heran bola sekecil ini jadi jantung buat hewan sebesar Huyup." aku masih bertanya heran.

"Katanya burung Huyup itu hasil percobaan sihir gagal untuk bikin hewan penyeimbang ekosistem, dan bola itu jadi sumber energi sihirnya. Dulu karena burung ini terlalu besar dan terlalu kuat untuk dibunuh jadi dipindahin ke daerah Seast karena disana tempatnya luas dan kosong, belum ada kerajaan sama sekali." Miku menjawab

"Bukannya ada sihir, mengapa susah?"

"Ih Kyou, banyak nanya! hahahahaha" Fiola tertawa

"Kan aku penasaran Fiola."

"Gini, dulu yang nyiptain burung ini 5 ahli sihir terkuat dari lima kerajaan, termasuk Lintwooded. Nah pas percobaannya malah jadi burung ini, mereka nyoba bunuh burung ini. Tapi serangan mereka ga bisa nembus bola sihir ini. Mereka pun sepakat buat mindahin burung ini ke daerah Seast pake Teleport, dan berhenti buat percobaan kayak gini lagi.

"Tapi kok sekarang jadi gampang dibunuh kayak tadi?"

"Masih nanya aja! hahhahaha." Fiola kembali tertawa.

"Karena burung ini gak sempurna, jadi setiap bertelur, kekuatan di anaknya semakin mengecil."

"Ohh tapi ko-"

"Nanya terus... kamu Kyou, hahahahahha. Nanya emng bagus, tapi jangan sekarang. Mending nanti abis setorin daging ini ke Guild." Fiola membungkamku. Tangannya wangi bangettt serasa tangan bidadari awokwokwok.

"Yamaap hehe, penasaran doang. Yauda ayo bawa."

"Tapi Kyou, ini terlalu banyak. Gabisa masuk ke keranjang ini." keluh Mika.

"Iya bener." Miku membenarkan

"Terus giman-"

"Sutt jangan banyak tanya." Aku tertawa sambil membalas perbuatan Fiola tadi.

"Serius tau ini." Fiola cemberut. Makin kawaiiii>///<

"Ehh jangan marah wkwk. Gini aja aku masukin ke Object Room."

"Nah gitu dong dari tadi. Cepetan!" masih cemberut.

"Oalah masih marah hahahaha."

'Pawa no Store Object'

"Dah ayo!"

Hari sudah petang, 15 menit sebelum Guild tutup, kami sudah menyelesaikan Quest pertama kami. Karena hasil yang kami bawa lebih dari yang disuruh, kami mendapat 30 Emas dan sekitar 2 Kg daging burung Huyup tersebut.

"Dapet banyak nih!" sorakku

"Iyaa Kyou diluar perkiraan." Fiola udah nggak cemberut.

"Udah malem nih, mau cari penginapan?"

"Iya nih, mau pulang ke penginapan kakek, tapi jauh. Gabisa pake Teleport pula."

"Mika, Miku gimana?"

"Ke rumah kami aja." jawab Mika

"Iya tuh." lanjut Miku

"Ehh apa nggak apa apa?" tanyaku.

"Iya nggak apa apa. Kami selalu merasa sepi kalau cuma berdua."

"Emng orang tua kalian kemana?"

"Orang tua kami sudah lama meninggal." jawab Miku

"Ohh, maafkan aku."

"Santai saja tidak apa-apa."

"Ayo ke rumah kami." ajak Mika

"Yauda deh, ayo. Gimana Fiola?"

"Okeee, tapi kita beli bahan masak buat makan malem dulu ya. Aku gak enak udah di izinin numpang."

"Eh terimakasih Fiola." jawab mereka berdua.

Kami pun berbelanja bahan bahan untuk masak. Setelah itu kami pergi ke rumah Mika dan Miku. Rumahnya ada di pinggiran kota, bisa dibilang desa. Desa tersebut cukup ramai. Rumahnya tidak terlalu besar dan bagus, tetapi rumah itu layak untuk ditinggali.

"Akhirnya nyampe juga."

"Aku langsung masak yaa, Mika, Miku ayo temenin." ajak Fiola

"Iyaa."

Aku duduk di sebuah meja seperti Kotatsu. Kotatsu disini cukup unik karena penghangat nya memakai mantra sihir. Ternyata orang disini pada memanfaatkan sihir dengan baik. Setelah melihat ini aku bingung mengapa Dewa menyuruhku mengubah dunia ini. Padahal dunia ini sudah bisa maju sendiri dengan sihir sihir disini. Tak lama kemudian makanan pun jadi, dan kami makan bersama. Daging burung Huyup beneran enak.

"Terimakasih makanannya."

Karena sudah larut malam, kami memutuskan untuk tidur.

"Maaf kamarnya cuma satu Kyou." ucap Mika

"Gapapa, kalian tidur dikamar aja. Aku tidur disini."

"Maaf ya Kyou. Bentar aku siapin Futonnya dulu."

"Makasi Miku."