Chereads / Mutatio (Mutasi) / Chapter 5 - Tragedi Rel Kereta Api

Chapter 5 - Tragedi Rel Kereta Api

Setelah merapikan kamar Dilman duduk menonton TV, seorang penyiar berita dengan rambut disisir rapi menyampaikan berita hari itu.

Berita hari ini, diberitakan bahwa bahwa mahluk mengerikan yang memangsa manusia masih berkeliaran di daerah Jakarta, mahluk yang diperkirakan berbulu lebat dan bertaring ini memangsa korban baru, polisi menemukan potongan kepala wanita sampai leher diatas pohon di daerah sepi di Depok, potongan kepala yang nyangkut diantara ranting- ranting pohon itu menunjukan kalau mahluk pemakan manusia itu bisa memanjat pohon. Untuk semua warga Jakarta untuk sementara waktu diharapkan tidak keluyuran malam-malam jika tidak ada keperluan yang berarti, karena mahluk ganas ini masih berkeliaran bebas.

klik !

Dilman mematikan TV nya.

"Mahluk pemburu manusia?" gumam Dilman. "Memangnya kita tinggal di hutan afrika yang banyak singanya? aneh."

Sementara itu pada malam yang sama di tempat yang berbeda. Tampak dua orang pemuda sedang berjongkok di tepi jalan rel kereta api

yang sepi. Asap putih tipis melayang diatas kepala mereka.

"Ini rokok apa? rasanya aneh." kata salah seorang pria.

"Kenapa? ini rokok dari Belanda, enak kan?"

"Uhuk ! uhuk! "

"Hahahaha ... dasar bocah rumahan, rokok gitu aja batuk."

"Uhuk! keras banget rokoknya men."

"Eh dah denger berita kan?"

"Berita tentang apa?"

"Masa gak tau?"

"Gak."

"Mahluk berbulu yang makan manusia."

"Hahahaha ... dan kau percaya ada mahluk kaya gitu! bullshit men!"

"Tapi bener kok, ada korbannya."

"Ah, rekayasa media biar banyak yang nonton, paling juga itu korban pembunuh gila terus di hubung-hubungkan ke mitos mahluk berbulu yang memangsa manusia."

"Jadi ..."

"Arrggghhhh." pemuda itu bangkit dan meregangkan tubuhnya, punggungnya terasa pegal.

"Mau kemana?"

"Pulang, dah malam."

"Ini rokoknya masih banyak.."

"Bawa pulang aja, masih banyak di rumah. see ya broo." Pemuda itu kemudian berjalan menjauh pemuda satunya yang masih berjongkok merokok.

"Rokok dari Belanda? gak enak." pemuda itu menekan puntung rokoknya pada rel besi, ia kemudian bangkit berdiri dan berjalan menyusuri rel kereta api dengan arah berlawanan dari arah yang ditempuh temannya tadi. Pemuda itu bernama Indra ia mengenakan sweater abu-abu, rambutnya di potong pendek dan rapi, wajahnya tampak babby face. Indra sedang berjalan menyusuri rel kereta api sambil menunduk mengecek HPnya hingga wajahnya tampak bercahaya diantara keadaan sekelilingnya yang tampak gelap seluruhnya itu.

klatak! klatak! terdengar langkah kaki diatas batu kerikil.

Indra menoleh kebelakang, tidak terlihat apapun di belakangnya hanya rel kereta api panjang menembus kegelapan malam yang sepi.

Terdengar nada HP berdering, Indra tampak senang melihat layar HPnya.

"Woii apa khabar, kemana aja nih." kata Indra sambil menempelkan HP di telinganya dengan kaki terus berjalan melangkah ke depan.

"Ah pulang kampung kok gak ngajak-ajak." Kata Indra terus berjalan menyusuri rel.

Grrrrr !!!! terdengar geraman mirip raungan singa dari arah terowongan gelap di depan.

"Apaan tuh?" Indra menjulurkan kepalanya menatap ke arah terowongan. Hal yang pertama dilihat Indra adalah terowongan yang gelap ya hanya terowongan panjang yang gelap, hanya itu tidak ada yang lain .. lalu terlihat asap tipis mengepul dari dalam terowongan gelap itu mirip nafas berat dari hidung banteng yang marah.

Indra semakin melangkah mendekati terowongan itu sambil menatap dalam-dalam ke dalam terowongan yang gelap dan .... kini tampak sepasang mata menyala melayang di dalam terowongan yang gelap, sepasang mata menyala mirip mata seekor rubah di dalam hutan saat malam hari.

Kedua kaki Dilman tampak gemetaran kini, hewan liar apa yang bersembunyi di dalam terowongan gelap itu, apa itu anjing gila ..

grrrrrr .... terdengar raungan mengema dari balik terowongan gelap itu.

"Tolong! .." Indra berlari kencang menjauhi terowongan gelap itu, dan grrr

.. grrr .. grrrrr ... terdengar suara nafas mahluk liar yang sedang berlari mengejar di belakang, sementara Indra terus berlari sambil berteriak-teriak minta tolong.

Grrrrrr !!! mahluk yang mengejar Indra itu melompat dan ... Bruuukkkk ! Indra jatuh keatas rel kereta api di tabrak mahluk besar gelap itu. Indra membalikan punggungnya untuk melihat mahluk apa itu yang menyerangnya .... Saat melihat mahluk itu Indra berteriak kencang "Arrrgggggggh !!!" ... dan ... Breeetttttt !!!!!! sebuah cakaran dari kuku-kuku tajam melengkung mendarat di wajah Indra, setengah wajah Indra langsung robek oleh cakaran mahluk ganas itu ... Arrrggggghhhhhh !!!!! arrggggghhhhhh !!!!!

"Haloo ndra ... ndraa .." suara di HP Indra yang masih menyala tergeletak di pinggiran rel kereta api ...