"Dengar semua!" Pak Yudha berkata diantara Baim, Deddy, Iskandar, Dilman, Alamsyah dan Murdani. "Kalian yang hadir disini tugas lembur membersihkan gudang B dalam waktu satu minggu."
"Apa?"Murdani mungkin hanya bermaksud mengucapkan kata itu di dalam hati namun tanpa sadar ia mengucapkan kata-kata itu dengan intonasi suara yang sangat menjengkelkan dengan sangat keras di hadapan Pak Yudha.
"Kamu ada pertanyaan Murdani?"
"Ng ... nggak ada pak."
"Kalau ada maju ke depan sini biar semua denger." rahang Pak Yudha mengecang saat mengatakan kata-kata ini.
Hening sesaat ...
"Saya ulangi semua yang ada disini lembur bersihkan gudang B selama seminggu." Pak Yudha mengatakannya dengan tegas dan gaya khas bagai seorang pemimpin militer. Pak Yudha sendiri berbadan tegap, dengan cukuran cepak mirip komandan infantri di film-film perang.
"Perusahan akan mengoperasikan gudang B untuk waktu lima bulan dari sekarang untuk keperluan produksi baru, jadi tugas kalian mempersiapkan kelayakan gudang B tersebut sebelum hari H, ada pertanyaan?"
Hening kembali ...
"Kalau tidak ada saya lanjutkan." Pak Yudha kembali berkata. "Nantinya kalian akan mendapatkam bonus dan uang makan ..."
"Yeaahh .." Kata Murdani lagi, sementara yang lain kemudian menunduk saat pak Yudha memandangi Murdani sambil melotot.
Gudang B terletak hanya dua ratus meter dari tempat biasa mereka bekerja. Pak Yudha kemudian mengajak mereka menuju gudang B dari kejauhan gudang B hanyalah bangunan tinggi besar dengan cat abu-abu ..
"Itu gudang B." kata Pak Yudha menunjuk dengan jarinya. "Ayo jalan lagi, ayo semangat! semangat!" kata Pak Yudha sambil berlari kecil diikuti kelima pria yang juga berlari kecil di belakangnya.
Kini mereka berdiri di pintu depan gudang itu yang terbuka, bagian langit-langit gudang itu tinggi sekali dan tampak melengkung, udara panas membuat bau kecing tikus tercium lebih kuat dari dalam gudang, di lantai yang berdebu banyak tikus-tikus sebesar telapak kaki orang dewasa sedang berlarian, kemudian ada banyak kardus-kardus, tumpukan kertas-kertas usang, meja kayu dan kursi-kuris.
"Oh no." Gumam Dilman pelan.
"Ini gudangnya, tugas kalian di mulai hari ini. Ada peralatan kebersihan yang sudah di siapkan di bagunan bekas kantor di pojok dalam gudang. Ada pertanyaan?"
"Ti .. tidak." Gumam Murdani lemah.
Gudang itu luas, sepi, gelap, berdebu dan penuh tikus - tikus liar besar yang ganas .. jika dibuat marah tikus-tikus besar itu bisa saja mengigit biji mata orang .. atau jika sedang benar-benar sial tikus besar itu bisa saja menyelinap masuk ke bagian bawah celana panjang mereka, naik ke atas selangakangan dan mengigit kemaluan, nasibmu sangat sial jika hal ini sampai menimpamu .. lebih baik kau tidak pernah dilahirkan daripada mengalami nasib seperti itu ...