"Awas kamu ngulangi kesalahan kemarin."
"Nggak akan sayang. Dia itu hanya teman. Lagipula kenapa kamu jadi berubah. Bukankah selama ini kamu tahu aku bagaimana dengan perempuan di Inggris." Alex menggenggam erat tangan Melisa kemudian dikecupnya dengan mesra punggung tangan mulus itu.
Melisa manggut-manggut saja karena memang selama kuliah dan menjalin kasih dengan Alex, banyak wanita disekeliling kekasihnya itu. Namun ia merasa biasa saja karena yang ia tahu Alex tak menanggapinya serius, terlebih Alex sangat mencintainya. Tapi untuk kejadian beberapa hari lalu, dia tidak mentolerir sikap kelewat batas Alex dengan seorang wanita asing yang sama sekali tak ia kenal tak punya malu langsung mencium dan memeluk Alex. Bahkan ketidakterimannya tak diiindahkan Alex yang justru membela wanita asing itu.
"Beda. Diluar negeri mereka nggak sampai nyium kamu karena tahu aku itu kekasihmu. Tapi kemarin, dia sangat lancang sekali menciummu. Sebenarnya dia itu siapa?"