kemarin malam Lea sudah menceritakan semuanya kepada kami, tentang siapa ia sebenarnya dan mengapa ia menjadi target buronan BRAINLESS.
Lea datang dari Distrik Absalom, distrik terbesar di Benua Erinyes. Ia merupakan seorang putri pertama sekaligus pewaris tahkta kepemimpinan Absalom.
Absalom merupakan distrik yang memimpin Benua Erinyes. Selain karena luas wilayahnya, Absalom juga terkenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah. Memang pantas julukan jantung Erinyes diberikan kepada distrik ini.
Sejak dulu Absalom dipimpin oleh seorang ratu, tidak seperti Benua Herpies yang dipimpin oleh raja. Dan Ibunda Lea, Ghea Lionheart, merupakan ratu Absalom saat ini.
Dalam kepemimpinan Ratu Ghea, Benua Erinyes kewalahan menghadapi BRAINLESS. Sudah 12 tahun Benua ini dirongrong oleh organisasi keji itu. Sejauh ini Distrik Solomon, Abraham, dan Ezekiel sudah jatuh ke tangan BRAINLESS.
Lalu beberapa hari yang lalu tembok pelindung Distrik Absalom berhasil ditembus oleh BRAINLESS. Ayah Lea yang memimpin pertempuran harus dipaksa tunduk karena kalah dalam pertempuran. Rakyat Absalom jatuh ke masa masa kegelapan.
Lea menyaksikan Ayahnya di penggal di depan rakyatnya sendiri. Lea tak berdaya dan hanya bisa menangis. Ibundanya menjadi tawanan. Sedangkan Lea dan sang adik Dhea, juga beberapa wanita bangsawan lainnya, akan dikirim ke Benua Herpies untuk menjadi wanita penghibur bagi pemimpin BRAINLESS.
Namun dalam perjalanan menuju barat ke Benua Herpies. Mereka, pasukan BRAINLESS diserang oleh komplotan pemberontak misterius.
Rombongan mobil yang membawa para tawanan berjumlah 4 mobil, 3 truk dan satu mobil kecil khusus membawa dua putri kerajaan yang berada di barisan belakang.
Rombongan itu melintasi jalan protokol menuju distrik solomon. Jalan cukup sepi dan hanya hamparan ladang jagung yang terlihat.
"truk 1 melapor, ada seorang pemuda terlihat dari kejauhan. Sepertinya ia ingin menghadang kita komandan Rex."
"Terjang dengan kecepatan penuh."
Lea yang berada di mobil khusus bingung mendengar percakapan yang terjadi. Ia takut lalu menggenggam erat tangan Dhea adiknya.
Tak lama terdengar bunyi benturan yang besar, Lea melihat truk terdepan terbanting ke arah kanan akibat ditabrak sebuah mobil yang muncul tiba tiba dari arah kiri. Semua rombongan mobil terpaksa rem mendadak dan hampir menyebabkan tabrakan beruntun.
Orang yang disebut Komandan Rex keluar dari mobil khusus, terdengar suara baku tembak terjadi. Lalu Lea melihat seorang pemuda yang memiliki tinggi seperti diriku berambut hitam panjang dikucir mengeluarkan api dari tangan.
Pemuda itu membuat arena pertempuran menjadi kacau. Pasukan BRAINLESS dengan mudah nya ia bakar, keadaan membuat BRAINLESS terpojok. Lea dan Dhea yang berada di dalam mobil hanya bisa ketakutan sambil berharap bahwa sekolompok orang itu akan menyelamatkannya.
Dalam keadaan terdesak dan sebagian besar pasukan BRAINLESS telah dikalahkan oleh komplotan misterius itu, 2 orang yang ditugaskan oleh Komandan Rex untuk membawa Dua putri kerajaan.
Lea yang merupakan putri pewaris tahkta pertama kepemimpinan Absolom dibawa lari oleh kedua pasukan BRAINLESS tersebut, begitu juga dengan Dhea.
Saat dua orang itu memaksa Lea dan Dhea keluar, Lea segera menggigit tangan pria yang membawanya dan mencoba menolong Dhea.
Lea memberikan pukulan ke wajah pria yang menyekap Dhea. Sekapannya berhasil terlepas, Lea dan Dhea pun lari ke arah pertempuran di depan. Namun sayangnya, Lea berhasil tertangkap.
"Lari Dhea, lariiiiii." kata Lea lantang
Dua orang itu berhasil membawa Lea dan keluar dari arena pertempuran. Di tengah perjalanan menuju pelabuhan untuk ke Benua Herpies. Mereka beristirahat di daerah Distrik Solomon.
Karena lengah beristirahat, mereka tidak sadar kalau Lea berhasil kabur, Lea yang masih begitu panik dan takut ditangkap lagi terus berlari tanpa sadar kemana ia berlari, hingga secara tidak sengaja ia menabrakku dan Akupun membantunya.
Begitulah cerita kenapa Lea bisa berada di Distrik Solomon kemarin dan apa yang membuat pasukan BRAINLESS mengejar gadis ini.
Ngomong ngomong soal Lea, ia memiliki rambut hitam pirang panjang yang lurus dan sedikit bergelombang, entahlah, aku juga tidak tahu bagaimana cara mendeskripsikan rambutnya, mata nya yang berwarna biru sangat cocok apabila dipadukan dengan kulitnya yang putih.
Melihat nya mengingatkan ku kepada ibu, ibu ku juga memiliki kulit putih dan mata berwarna biru, namun rambut ibu pendek dan bergelombang.
Aku juga seperti ibu, aku memiliki kulit yang putih, rambut bewarna coklat dan mata yang hitam, ibu bilang mata hitamku berasal dari ayah. Namun kata ibu, ayah sudah wafat sebelum aku lahir.
***
"Nor, kenapa melamun seperti itu?" tanya Lea secara tiba tiba, membuat ku tersentak dari lamunan ku tadi.
"Tidak, bukan hal penting" jawabku
Sekarang Lea bekerja menjadi karyawan kakek di subete atsui, pelanggan pun suka kepadanya karena ia baik, murah senyum dan lembut kepada pelanggan, kakek setuju menerima nya tinggal diruko setelah mendengar ceritanya tadi malam.
Ada beberapa kamar kosong diruko ini, jadi Lea pun tinggal dan untuk membalas budi ia membantu kakek dengan menjadi karyawan diruko ini, sama seperti memperlakukan ku, kakek tidak pernah meminta imbalan apapun, namun aku membantunya sebagai bentuk balas budi sama seperti Lea, sebagai tamu asing ia merasa tidak enak apabila hanya berdiam dikamar melihat kakek bersiap siap untuk membuka toko.
***
Toko pun mulai menjadi sepi, para pelanggan mulai menjalani aktivitas mereka, namun siapa sangka tiba tiba puluhan pasukan BRAINLESS datang ke pasar dan membuat keributan dengan para pedagang.