Chereads / RINTANGAN MIMPI / Chapter 7 - P.A.S 1 : Ada apa dengan Aris (?)

Chapter 7 - P.A.S 1 : Ada apa dengan Aris (?)

Pagi yang cerah dan indah, aku terbangun dari tempat tidurku aku langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah untuk melaksanakan PAS ( penilaian akhir semester ).

Sebelum pergi ke sekolah aku membuka-buka buku kembali dan mengulang kembali yang telah ku pelajari kemarin.

Aku langsung berangkat ke sekolah dengan penuh semangat, saat telah sampai di sekolah aku dan Adi belajar terlebih dahulu karena beberapa menit lagi PAS di mulai, pelajaran pertama adalah pelajaran PAI, kesulitan ku di mata pelajaran PAI adalah menghafal hadits.

Saat aku sedang belajar bersama Adi, Aris baru memasuki kelas, saat itu Aris terlihat judes saat aku menyapanya. Apa karena kemarin ibu melaporkannya ke orang tua Aris, jadi Aris judes kepada ku.

jam PAS pun tiba

Aku dengan santai mengerjakan soal pilihan ganda, namun sebelum mengerjakan soal aku terlebih dahulu berdo'a.

Saat itu ada beberapa soal yang aku tidak mengerti, tapi tidak banyak juga sihhh • _ •

Saat jam istirahat tiba, aku dan Adi bergegas ke kantin dan setelah itu kami melanjutkan belajar B.INDONESIA, saat di kantin aku dan Adi tidak sengaja berpapasan dengan Aris, namun kali itu Aris terlihat menyendiri dan lebih terlihat pendiam sepertiku, bahkan teman dekatnya pun tidak pernah main lagi dengannya.

***

keesokan harinya

Saat aku di kelas tiba-tiba Aris mendekatiku tiba-tiba ia berkata "Aku minta maaf, apakah kamu mau memaafkan ku?" sambil mengajak bersalaman.

Disitu aku langsung kaget dan tidak percaya

lalu aku menjawab "iya aku sudah lama memaafkan mu" lalu Aris meninggal kan ku sambil tersenyum.

Aku tau persaan Aris, dia pasti tidak enak dengan ku makaknya ia lansung meninggalkan ku, pasti lama kelamaan Aris akan tidak merasa tidak enak kepadaku.

Saat itu Adi pun datang, dan aku langsung bercerita tentang Aris yang meminta maaf kepadaku, dan aku bertanya kepada Adi "apakah tadi Aris meminta maaf kepadamu?"

Adi menjawab "tidak!, mungkin dia masih malu untuk berminta maaf, kalaupun dia tidak meminta maaf pasti aku akan memaafkannya"

"Iya!, seburuk-buruknya sifat orang kita harus memaafkannya" jawabku :)