Semua siswa berkumpul di lapangan untuk pengarahan dan bimbingan dalam dua hari kedepan, karena sudah menjadi suatu budaya di sekolah ini bahwa siswa baru harus melakukan tahap penyesuaian dalam dua hari tersebut.
Banyak hal yang akan dilakukan, karena selama dua hari itu juga siswa tidak di perbolehkan tidur dan siapa yang menang di kelompoknya maka akan diberi predikat siswa terkuat. Mungkin sebagian dari siswa baru menganggap tidak tidur dua hari adalah hal biasa bagi mereka, melakukan perjalanan bisnis, hangout dengan teman, dan lain sebagainya sering mereka lakukan tanpa tidur.
Tapi mereka tidak tau bahwa disini mental dan fisik mereka akan di uji dengan sangat keras, pertama kali mendaftarkan diri mereka di sekolah ini, mereka sudah menyetujui sejak awal bahwa jika ada sesuatu yang terjadi maka pihak orangtua tidak boleh menuntut pihak sekolah. pertanggungjawaban pasti, tapi tidak untuk membuat sekolah ini tercemar nama baiknya.
Berlomba-lomba orangtua memasukan anaknya kemari, bukan tidak karena memang reputasi yang begitu cemerlang di Aurora school ini. sekolah dengan bayaran semester termahal, fasilitas terlengkap yang bahkan memiliki landasan helikopter sendiri, para pengajar yang memang lulusan terbaik dari berbagai universitas di seluruh dunia, dan yang paling menggiurkan adalah jika anak mereka menjadi siswa teladan maka pendiri sekolah ini akan bekerja sama dengan baik oleh orangtuanya. Semua itu tentu saja dalam hal bisnis, orangtua yang tamak dan serakah pasti akan sangat menginginkan anaknya bisa membanggakan dan reputasi mereka sebagai orangtua pasti akan sangat di junjung tinggi.
Mungkin jika orang dari kalangan biasa tidak akan pernah tau seberapa kaya pendiri dari sekolah ini, karena memang hanya orang orang dari dunia bisnis saja yang mengetahui siapa pendirinya.
Salah satu orang terkaya di dunia yang memegang usaha dalam bidang teknologi, kesehatan, properti, dan sekarang merambat di dunia pendidikan. Kekayaan keluarga ini melesat naik dalam beberapa tahun terakhir, bahkan dulu keluarga besar ini sempat dikabarkan bangkrut, namun ternyata itu hanya isu yang dibuat oleh orang yang Iri saja.
Sistem keamanan di sekolah ini sangat ketat dan belum bisa ditembus oleh hacker manapun, pendiri sekolah ini selalu mengadakan lomba bagi para hacker yang bisa membobol sistem kemanan maka dia akan mendapatkan uang sekitar 10 juta dollar. bayangkan apa yang bisa kita beli dengan uang sebanyak itu.
Nafisah adalah salah satu anak yang terpilih mendapatkan beasiswa penuh di Aurora school, karena kepandaiannya dalam bidang biologi dan budaya, membuat pihak sekolah memutuskan untuk menerima Nafisah sebagai orang yang beruntung itu. dengan catatan Nilai Nafisah dalam akademik harus berada dalam posisi 'A'.
Nafisah dan teman teman lainnya berdiri sore hari dibawah pepohonan yang rindang dan hawa yang sejuk, harum bunga anggrek dan mawar bercampur aduk memasuki penciuman mereka. Aurora school dibuat seperti istana sungguhan yang biasa kita lihat di dalam dongen atau film Harry Potter, mungkin bedanya Harry Potter berada di sebuah pulau sedangkan Aurora school berada di tengah tengah pusat kota London.
Sore ini akan dimulai perkenalan bagi semua siswa, mereka akan dibagi menjadi beberapa kelompok. dengan masing masing kelompok berisi 5 orang, mereka akan menjalani berbagai macam game dan juga kejahilan kakak kelas mereka saat ini.
Satu orang guru maju kedepan podium dan tersenyum dengan ramah kepada semua siswa baru.
"Selamat datang saya ucapkan sekali untuk semua siswa yang sudah bergabung bersama Aurora school, Saya wali murid khusus untuk siswa baru, perkenalan nama saya adalah Kalia demantri. kalian bisa memanggil saya Mom Kalia, Ibu Kalia atau apapun jenisnya. saya senang bahwa kalian adalah anak anak yang hebat dengan masa depan cemerlang. saya langsung saja ke inti pembicaraan ya, ditangan kalian sekarang sudah terdapat kertas berisi nama macam macam bunga, Setiap bunga akan mewakili 5 orang. jadi bisa diartikan bahwa satu kelompok terdiri dari 5 orang. untuk memudahkan kalian maka disini akan ada kakak tingkat yang akan menjadi pendamping selama proses acara berlangsung".
Guru Kalia menepuk pelan tanganya dan masuklah sekitar 50 kakak kelas yang wajahnya langsung membuat seisi lapangan berteriak histeris, Nafisah bahkan sampai menutup telinganya karena teriakan teriakan mereka benar-benar menganggu pendengaran.
Memang Nafisah akui bahwa wajah mereka layaknya dewa Dewi Yunani, tercetak sempurna dengan wajah wajah tampan dan cantik serta kulit putih dan eksotis.
Tapi Nafisah terlalu malas untuk memuji wajah mereka, disini Nafisah hanya ingin sekolah, mendapatkan nilai bagus dan lulus tepat waktu. itu saja, tidak ada cinta cintaan apalagi berusaha menarik perhatian lawan jenis.
"astaga aku akan sangat betah berada di sekolah, banyak pangeran disini". ucapan Nasmira membuat Nafisah hanya memutar bola mata malas, Nasmira ini sudah jadi anak orang kaya. hidupnya pasti sudah sangat sempurna dan mungkin tidak akan bersusah payah membuat nilai bagus untuk bertahan disini. lagipula Nasmira itu cantik, sangat cantik malah. ditambah dengan wajahnya, membuat Nafisah yakin bahwa Nasmira selalu berada di perawatan dokter termahal. mungkin jika di ibaratkan dengan bunga, Nasmira ini produk mawar pilihan, sedangkan dirinya hanya mawar liar yang tidak sengaja tumbuh di sekitarnya. tidak akan bisa dibandingkan kecantikan kedua hal itu.
Setelah semua kakak kelas berdiri di depan, mereka satu persatu memperkenalkan diri dan Bunga apa yang mereka pegang. siswa langsung bisa mencari pendamping saat melihat isi dari kertasnya. Nafisah berharap kakak kelas pendampingnya orang yang tidak sombong dan tidak suka menghina. Nafisah ingin sekali jauh jauh dari kakak kelas Perempuan, karena mereka pasti akan sangat agresif dan tukang suruh.
"Baiklah, Kalian sekarang boleh membuka isi kertas kalian dan langsung menghampiri kakak kelas sesuai bunga mereka". Kakak kelas di depan langsung berpencar ke setiap sudut lapangan, karena lapangan ini memang besarnya seperti stadion maka tidak heran jika sekarang siswa sebanyak ini tetap terlihat sedikit dan lapangan masih terlihat luas di setiap sudutnya.
Nafisah membuka kertasnya dan terdapat tulisan
'Phalaenopsis amabilis'
Nafisah mengingat-ingat nama ilmiah ini, apa arti dari nama ilmiah bunga ini? Nafisah berpikir sebentar, disampingnya Nasmira juga sempat terdiam dan melirik ke arah Nafisah.
"Nama bunga kita sama". ucap Nasmira tiba tiba, Nafisah yang mendengar hal itu langsung menengok ke arah Nasmira. entah keberuntungan dari mana Nafisah seakan merasa lega bahwa dirinya tidak berbeda kelompok dari Nasmira. Sepertinya Tuhan sedang baik, pikir Nafisah..
"Anggrek bulan, itu nama bunga kita". ucap Nafisah saat sudah mengetahui arti dari nama bunganya, sebagian siswa mendesah kesal karena harus menebak arti bunga secara ilmiah. mereka memang saat ini tidak diperbolehkan membawa handphone. Untung saja pelajaran biologi Nafisah sangat bagus, jadi nama ilmiah seperti ini bukan hal baru bagi Nafisah.
"Kau pintar sekali Nafisah, ayo kita cari kakak kelas dengan name tag Anggrek bulan". Nafisah mengangguk, mereka berdua saling bergandeng tangan untuk mencari dimana kakak pendamping mereka untuk acara perkenalan selama dua hari kedepan.