"Kak, kau benar benar jatuh cinta dengan Nafisah?." Pertanyaan Amarilis membuat semua orang meliriknya lalu melirik ke arah Nandra.
"Tentu saja, memangnya tangisku tadi itu drama? tidak mungkin aku menangis untuk orang yang tidak aku cintai." Nandra menjawab dengan nada biasa.
Namun jawaban Nandra membuat Amarilis memerah marah, Amarilis bahkan sudah memegang sendok di tangannya dengan sangat kuat. "Memangnya kau yakin? Nafisah akan menjadi milikmu. Bukankah dia sangat membenci Mommy?." Suara Amarilis terdengar sangat ditekan dan ada amarah yang terselip disana.
"Amarilis, kau ini sedang bertanya atau bagaimana? Daddy pasti akan mencari cara agar Kak Renand bisa bersama dengan Nafisah. Kau jangan menambah masalah dengan pertanyaan konyolmu itu." Reiko sudah memarahi Amarilis lebih dulu, Nandra hanya menatap ke arah adiknya itu dengan pandangan biasa saja.