08.30 WIB
Jessica, Fany, Rara, dan juga Reva akhirnya sampai di toko buku. Mereka berpencar untuk mencari beberapa buku yang akan dibeli oleh mereka nantinya.
"Jie, Jessi sama Rara ke arah sana ya. Mau nyari novel" pamit Jessi yang dibalas anggukan oleh Fany.
"Iya, jangan ngilang. Kalo udah selesai, temuin jiejie di tempat duduk sebelah sana ya" tunjuk Fany ke arah selatan dan diangguki oleh keduanya.
Sudah putaran ke tiga Fany dan Reva mencari buku namun masih belum ada yang pas dipikirannya. Hingga,
"Jie, yang ini bagus ga?" Tanya Reva menyodorkan buku belajar menulis untuk anak batita.
"Kamu mau beli buat sapa?" Tanya Fany menahan tawanya.
"Buat Xinhao nanti kalau dirumah kan mereka udah pada Dateng tuh" jelas Reva terkikik.
"Kamu kira Xinhao nggak bisa nulis apa? Kan dia sekarang udah besar, bukan bayi yang harus masih dibelajarin ngomong ataupun nulis. Rev... Rev...." Jelas Fany menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya yang satu ini.
Tak lama kemudian, saat mereka semua sudah berkumpul pada satu titik yaitu, meja yang tadinya digunakan untuk patokan berkumpul. Mereka semua membawa barang belanjaan mereka dan mulai mengantri.
"Eh jie, tadi Yaya telfon. Katanya suruh buruan pulang" jelas Jessica.
"Hah? Kenapa emang? Padahal jiejie mau ajak kalian buat makan" pasrah Fany.
"Yah, iya nih cacing di perut ku dah pada konser" jelas Reva membenarkan beberapa buku ditangannya.
"Makan mulu dah Rev, tuh liat depan. Maju, giliran kita bayar" tutur Rara membuat Reva menaruh barang-barang nya dan dihitung oleh kasir.
Setelah semuanya dibayar, Fany memesan mobil untuk mengantarkan mereka semua ke cafe dekat komplek rumah. Namun, kegiatannya terhenti dan batal karena satu pesan masuk saja.
*****
Song Yaxuan (3 Unread Messages)
✓ Jie, lgsg pulang!
✓ Mau Yaya ajak keluar
✓ Buruan, Yaya tunggu!
*****
Baba (2 Unread Messages)
✓ Udah belum beli bukunya?
✓ Buruan pulang, kamu diajak Yaya keluar. Hati-hati juga kalau pulang, meimeinya dijaga.
*****
Fany yang melihat pesan masuk tersebut, hanya mendengus malas.
"Kenapa jie?" Tanya Jessica yang tidak sengaja melihat Fany kesal.
"Nih liat!" Ucap Fany menyodorkan hp nya untuk dilihat oleh ketiga meimeinya.
"Wih, Gege gercep banget kalo ngajak jie Fany langsung izin ke baba dong." goda Rara menaikturunkan alisnya dan itu membuat Fany memutar bola matanya malas.
"Ih, sweet banget deh Yaxuan ge. Besok-besok, kalo Reva mau nyari pacar yang kayak Gege ah perhatian gitu, berani lagi izinnya ke baba" jelas Reva dengan bangganya.
"Udah deh kalian tuh, kan kita akhirnya gak jadi ke cafe dong" malas Fany mengetik pesannya untuk dikirimkan kepada keduanya.
*****
To : Song YaXuan
Iya-iya ini mau otw pulang
Send message...
To : Baba
Udah kok ba, ini Fany sama yg lain mau otw pulang
Send messages...
*****
"Dah, yuk pulang. Kita dah ditunggu yang lain dirumah" final Fany menuju Taxi yang sudah ia pesan tadi.
"Ditunggu yang lain atau ditunggu YaXuan ge nih, ekhem" goda Jessi.
"Nah iya tuh, ekhem jiejie kayaknya bakalan nggak single lagi nih" sahut Reva dan disetujui oleh Rara.
"Iya nih, cieee"
"Apasih, udah deh. Ayo keburu kita ntar nggak bisa ketemu sama twins kalo kalian disini terus" ujar Fany mengalihkan perhatian.
"Eh iya ya, Ji Ji tunggu jie Jessica pulang!"
"Duh, ayo ayo semuanya. Para adek imut-imut mau pulang"
Nah kan, sudah Fany katakan kalau memang mengalihkan perhatian mereka ke para adek-adek twins itu bakalan ngebuat mereka lupa sama sekitar. Hampir aja Reva tadi meninggalkan kantong plastik yang berisi buku novel miliknya dan milik semuanya kalau tidak saja Fany ingatkan.
*****
Saat tiba di asrama, Raeji mengeluarkan ponselnya untuk digunakan menelfon Delia yang satu asrama dengan Xinhao.
"Nggak dijawab sama Ndel ba" ujar Raeji mencoba mengirimkan pesan kepada Delia.
"Coba ke Ji Ji, barangkali dijawab. Nih aku lagi telfon Zhixin" balas ChengXin menunggu balasan telfon dari seberang sana.
*****
"Halo baba" ujar seseorang diseberang sana.
"Kamu sama siapa aja? Meimei sama didimu pada kemana semua?" Tanya ChengXin.
"Ini, Zhi lagi sama Ji Ji terus sama Xinhao. Kalo Ndel lagi beli minum ba" jelas Zhixin diseberang sana.
"Yaudah kalo gitu, buruan! Baba udah didepan asrama kalian ini sama bunda" jelas ChengXin.
"Hah? Baba udah nyampe? Iya iya ba, ini Zhi bilangin ke semuanya. Tunggu ya ba, Zhi bakalan keluar sama yang lain dalam waktu 10 menit. Eh, jangan-jangan kecepetan. Ehmmm.... 15 menit deh, tungguin ya ba. Dadah wo ai ni" ocehan Zhixin membuat ChengXin menggelengkan kepalanya.
PIP
*****
"Gimana? Ndel sama Xinhao dimana?" Tanya Raeji kepada ChengXin.
"Mereka sama Zhi katanya Ndel lagi beli minum buat mereka," jelas ChengXin.
"Yaudah tunggu di kantin asrama aja daripada di mobil kan gak enak" ajak ChengXin diangguki oleh Raeji.
Kedua pasutri tersebut turun dari mobil dan pergi menuju kantin asrama dan memilih tempat duduk daerah luar supaya para twins nanti dapat mengetahui keberadaan mereka dan tidak pusing mencari.
"Haus ga? Aku pesenin minum ya?" Tanya ChengXin kepada Raeji.
"Milkshake satu sama susu 4 ya buat mereka, sama jangan lupa cappucino buat kamu biar nggak capek nyetir, kan ini jauh" jelas Raeji membuat ChengXin tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Kamu tuh, tau aja. Yaudah tungguin bentar ya" pamit ChengXin kemudian mengusap kepala Raeji dan melangkahkan kakinya menuju tempat pemesanan.
Saat ChengXin kembali membawa dua minuman dan beberapa di kantong plastik, Raeji membantu membawakan kantong plastik yang berisi susu untuk para twins.
Dengan perbincangan dan gurauan yang tidak ada habisnya, keduanya dikejutkan oleh telfon yang berasal dari ponsel milik ChengXin.
"Ponsel kamu bunyi tuh" peringat Raeji dan ChengXin mengambil ponselnya.
"Siapa?" Tanya Raeji.
"YaXuan telfon" jelas ChengXin. Lalu mengangkat telfon dari Yaxuan.
*****
"Halo ge!"
"Kenapa Xuan? Tumben telfon Gege" tanya ChengXin.
"Ntar kalo jie Fany dah pulang, aku mau izin bawa jie Fany keluar bentar ya ge" pamit Yaya.
"Iya, jangan lupa pulangin kalo udah selesai. Plus Jangan lupa Fany pulang gaboleh single lagi" goda ChengXin tertawa dan dibalas decakan dari seberang sana.
"Ck, Gege sama aja kek yang lain. Udahlah, pokonya aku mau izin pergi sama jie Fany nanti," ujarnya kesal
"Jangan lupa sampaikan salam ku kepada didi didi dan meimei ku semuanya yang imutnya kek aku ya ge" ujar Yaya dengan pedenya.
"Heh! Yang punya anak siapa, yang dibilang mirip ke siapa. Kamu tuh, modal muka imut aja belagu" kesal ChengXin dibalas kekehan dari seberang sana.
"Hahaha, yaudah ge. Selamat menjemput para twins, dah..."
PIP
*****
"Ck, dasar! Untung punya didi yang modelannya begini untung cuma satu" kesal ChengXin menaruh ponselnya kembali ke meja dan menyeruput cappucino nya.
"Kenapa? Yaya bilang apa?" Tanya Raeji melihat muka kesal ChengXin.
"Nggak, nggak papa. Tadinya mau izin buat keluar sama Fany, yaudah aku ijinin" jelas ChengXin dan menjelaskan yang semuanya.
"Kamu tuh, cemburu kok sama didi sendiri sih. Udah tau mereka anak kita, percaya aja sama omongan Yaya" jelas Raeji tertawa.
"Hemm" balas ChengXin singkat. Raeji tau ChengXin masih kesal dengan Yaxuan dan dia malah menanggapi hal itu dengan tertawa.
"Cie ngambek, hahaha" goda Raeji.
"Hmm"
"Hei" panggil Raeji namun tak dihiraukan oleh ChengXin.
"Baobei, jangan marah ih" ujar Raeji, dan seolah baru saja menyadari bahwa ia mengatakan kalimat yang seharusnya tidak dikatakan. Sontak saja Raeji langsung berpindah tempat duduk namun ditahan oleh ChengXin dan terduduk kembali di samping ChengXin.
"Apa tadi, kamu bilang apa? Ulangi coba" goda ChengXin menatap Raeji. Namun yang ditatap justru mengalihkan pandangannya ke lain arah.
"Nggak ada, apasih" ucap Raeji masih dalam posisi yang sama.
"Ada tadi manggil aku baobei, baobei gitu. Cieee" ucap ChengXin tertawa berusaha membuat Raeji menatap nya.
"Nggak, itu tadi nggak sengaja kepanggil ish" kesal Raeji masih dengan senyuman tertahan dan pipinya yang sudah seperti kepiting rebus. Merah sekali.
"Hei"
"Baobei nya aku" gencar ChengXin menggoda Raeji.
Baru saja keduanya bertatapan beberapa detik, satu suara membuat keduanya gelagapan dan mengalihkan pandangannya.
"Bunda!! Baba!! Kalau mau romantis romantisan nanti aja dirumah"
Tbc.