"Kamu mau membawaku kemana, Ayssa?" Dia nampak sibuk memakaikan ku kerudung.
"Ah, nanti juga kamu akan tahu."
Jujur, sebenarnya aku sedang tak ingin diajak kemanapun. Tapi Ayssa terus saja memintaku untuk mengikuti apa katanya.
Ya sudah. Dia memang keras kepala.
"Nah selesai," katanya sumringah, "ayo ikut aku. Eh tapi sebentar, sebelum itu...." Ayssa membawa sehelai kain lalu menutupi mataku, "biar lebih surprise."
Setelah selesai, dia lantas menarik tanganku menuju balkon.
"A-ada apa, Ayssa?"
"Sebentar." Aku tak tahu dia melakukan apa tapi tak berselang lama, dia kembali lalu membuka penutup mataku.
"Tara...." ujarnya dengan ceria, "bagaimana? Kamu suka, kan?"
Aku terpaku sesaat tatkala melihat pemandangan di balkon saat ini terlihat berbeda dari sebelumnya.
Aku berjalan perlahan sambil mengamati hal yang nampak membuatku tak bisa berkata-kata lagi.
"Siapa yang merencanakan semua ini?" Tanyaku.
"Ya tentunya Ayssa." Dia tersenyum, "bagaimana? Apa kamu suka?"