"Jadi bagaimana?" tanya bibi kemudian.
"Bagaimana maksud?"
"Apa..., kamu mau tinggal di rumah Ayssa?"
Aku terdiam sejenak, "maaf bi. Semuanya perlu waktu."
"Baiklah kalau itu maumu. Tapi bibi harap..., kamu jangan terlalu lama mengambil keputusan. Ya sudah," Bibi berdiri, "bibi tinggal dulu, ya. Kamu tidur saja."
Aku mengangguk kecil setelah itu bibi berlalu.
Semuanya memang terlihat mudah, bi. Tapi perlakuan Hamzah kepadaku beberapa hari yang lalu sangat lah menyakitkan. Aku paling sulit memaafkan seseorang yang telah berkhianat. Aku juga..., paling sulit memaafkan seseorang yang tidak bisa memegang janjinya itu. Jujur, aku paling sulit melakukannya dan tidak bisa melupakannya dengan mudah. Karena sebuah kepercayaan pada seseorang itu bukan lah hal mudah yang bisa dibangun lalu di kecewakan dengan singkat.