Tepat pukul sepuluh pagi, semua mobil yang berisikan keluarga, kerabat dan teman dekat bergerak menuju pemakaman keluarga.
Aku, Ayssa, paman dan bibi berada di mobil kedua penghantaran.
Ada tiga mobil yang ikut mengiringi kepergiannya. Mobil kesatu berisikan ibu dan ayah Alif, lalu mobil ketiga berisikan kerabat dekat keluarga bersama Hamzah.
Tak lupa, sebuah mobil ambulance juga turut menghantarkan detik-detik terakhir Alif berada di sini sebelum dia di kebumikan dengan tenang.
Aku masih tak percaya dengan semua ini. Lutut seketika terasa lemas, pikiran tak bisa diam dan terus saja menjelajahi lorong waktu.
Dan hati..., tak bisa ikut diajak tabah melihat semua kenyataan pahit ini.
Apalagi ketika mobil kami sudah berhenti di depan gerbang pemakaman, tangis ku kembali meleleh melihatnya.