Benar-benar membingungkan dan begitu menggelisahkan hati.
Lia dan Rizki kali ini hanya bisa diam terpaku di tempatnya masing-masing seperti sedang mempertanyakan kesakitannya ini akan diobati dengan apa lagi.
"Sejauh apa pun kamu akan melangkah menjauhiku, aku akan tetap di sini memperjuangkan cintaku selayak mungkin. Jangan pernah halangi aku untuk melakukan semuanya sebab aku pun akan terus berpegang teguh pada keinginan ku ini. Aku sangat mencintai kamu, Lia. Aku tak pernah bisa hidup tanpa kamu. Pahamilah keadaanku ini."
"Aku juga mencintai kamu, Rizki. Tapi kita tak bisa berbuat apa-apa lagi."
"Papaku sudah merestui hubungan kita. Bahkan dia sendiri meminta kepadaku agar menikahimu dengan segera. Papa memintaku untuk pergi dari rumah lalu segera menikahimu karena dia sudah benar-benar merestui hubungan kita. Bahkan dia sendiri yang akan memfasilitasi semuanya nanti."
Lia terkejut. "Apa? Maksud kamu, kita kawin lari?"