Mau tak mau pria itu harus bisa menerima sebuah kenyataan bahwa cintanya tak bisa terbalaskan.
Penantian seorang Rizal bertahun-tahun lamanya untuk bisa memenangkan hati seorang Lia, ternyata berakhir tiba-tiba hanya karena sebuah surat.
Dia sama sekali tak menyangka karena semua itu terjadi begitu cepat. Tapi dirinya harus bisa menerima semua jawaban Lia meskipun hati masih berat untuk mengakuinya.
Mencoba ikhlas itu sulit.
Tapi yang terpenting bagi seorang pecinta, adalah melihat kekasihnya bahagia pun rasanya sudah cukup.
Mereka bertiga kali ini sedang mengobrol biasa tentang perihal apa pun. Terkadang hati Lia juga merasa tenang karena bisa melihat senyuman Rizal yang kembali tersungging dari bibirnya.
Lia tak tahu bahwa senyuman itu hanya sandiwara untuk menutupi kesedihannya. Karena bagaimanapun juga, meskipun Rizal terluka karena Lia tapi dia tidak mau melihat Lia bersedih.
Kehidupan penuh energi dan teka-teki.