Dini masuk ke dalam ruangan dengan wajah yang merah padam. Dia menatap wajahku dan Hamzah dengan tatapan yang begitu mengerikan.
"Sejak kapan kamu ingin meminta maaf pada orang yang telah membuatmu seperti ini, Anisa? " ujarnya dengan keras. "Rencana kamu telah melenceng dari apa yang sudah kita janjikan semuanya. Mana mungkin kamu akan mengkhianati pertemanan kita, Anisa?"
"Aku sama sekali tak pernah berniat untuk mengkhianati pertemanan kita, Din. Aku saat ini sudah sadar dan kamu pun harus segera sadar bahwa apa yang telah kita lakukan pada Reine dan Hamzah itu adalah sebuah kesalahan yang besar. Kamu harus meminta maaf pada mereka."
"Apa?" Dini tersenyum sinis. "Aku meminta maaf pada mereka?"
Anisa mengangguk.