Saat kami sedang sibuk-sibuknya mencari Hamzah, tiba-tiba sebuah telepon dari seseorang yang yang tidak dikenal menghubungi Ayssa.
"Siapa ini?" tanyanya.
"Jawab saja. Barangkali dia."
Ayssa mengangguk lantas mengikuti apa kata aku. Dia sengaja mengeraskan suara agar ucapan wanita itu terdengar oleh kami.
"Halo?" Ayssa membuka suara.
Tiba-tiba seorang wanita tertawa saat mendengar ujaran Ayssa. Tawanya begitu memekak hingga aku menutup kedua telinga.
"Siapa kamu?" Ayssa menggertaknya. "Kamu berusaha mencari dokter Hamzah kemanapun, dia tidak akan pernah kamu temui."
"Maksudmu? Oh jadi kamu yang telah membawa kakak pergi? Kamu benar-benar wanita yang tak punya hati. Lihat saja aku pasti akan menemukan kakak. Dan atas apa yang telah kamu lakukan hari ini, aku yakin kamu pasti akan mendapatkan balasannya nanti."
"Kamu tak usah mengancamku seperti itu. Justru kamu yang saat ini harus mengkhawatirkan kondisi dokter Hamzah. Dia sudah tidak sadarkan diri sejak tadi."