Sebenarnya, kami berlima sudah bersiap untuk pergi ke Bandung atas rencana beberapa hari yang lalu yang telah kami sepakati.
Sengaja kami menempuh perjalanan pada malam hari setelah salat isya. Agar nanti setelah sampai, kami bisa langsung beristirahat di hotel untuk tidur kemudian esoknya kita bisa melakukan aktivitas seperti biasa.
Kami memakai mobil Rizwan. Rangga yang menyetir dari awal, kemudian di tengah perjalanan diganti oleh Rizwan.
Aku tak membiarkan Hamzah untuk menyetir karena kondisinya yang masih belum benar-benar pulih. Sedangkan kita tahu sendiri, kalau menyetir itu itu kondisi pengemudinya harus sehat dan bugar.
Kami selangi waktu ini untuk bercerita banyak hal sekali.
Apalagi..., ketika ada Rangga, suasana yang beku tiba-tiba mencair dengan cepat.