Aku lari tunggang langgang saat telah sampai di rumah sakit. Tak peduli dengan banyak orang yang memerhatikanku, aku lantas lari menuju meja resepsionis.
"Mbak, apa-"
"Mari mbak. Ikut saya." seperti sudah tahu denganku, wanita itu segera membawaku dan Ayssa ke sebuah ruangan.
Kudapati ada tiga dokter yang memakai jas putih sedang duduk menunggu kami berdua di sana. Saat aku hadir, mereka berdiri kemudian menyilakanku bersama Ayssa untuk duduk.
"Apa yang terjadi dengan kakak saya dok?" Ayssa begitu khawatir sekali.
"Kami harap Ibu berdua tenang."
"Kenapa?" dia tak menggubris ucapan dokter itu.
"Sebenarnya aku kami telah merencanakan untuk melakukan transplantasi ginjal pada dokter Hamzah. Pagi tadi, keadaannya tiba-tiba memburuk dan tak sadarkan diri sampai sekarang. Kami tak bisa berbuat apa-apa lagi selain melakukan operasi itu dengan cepat. Kalau tidak, kemungkinan dokter Hamzah akan sulit diselamatkan."