Setelah tidur di rumah Ibu, aku dan hamzah meminta izin untuk pergi ke rumah Alif. Walaupun aku tahu di sana tidak ada siapapun karena orang tuanya tengah merantau ke Bogor, tapi Hamzah tetap bersikeras kepadaku untuk mengantarkannya ke sana.
Ya sudah, karena aku pun merasa rindu dengan tempat itu, maka aku pun mengiyakan ucapannya.
Jarak rumah ibu dengan rumah Alif memang tak terlalu jauh. Aku berjalan kaki dengan Hamzah sambil kembali mengingat kejadian yang pernah aku dan Alif lakukan di daerah sini.
Ternyata tempat ini tidak banyak berubah. Hanya ada beberapa rumah baru yang dulu memang masih menjadi lahan kosong. Aku terdiam sesaat sambil memejamkan mata, mengingat kembali suasana tempo dulu saat aku pernah menginjakan kaki di sini.
Ya Allah..., perlahan aku mengingat kejadian itu. Bahkan Hamzah sendiri sampai terdiam karena menunggu ku yang sedang mematung di tempat ini.
"Ada apa, Rein?" tanya dia kemudian.