"Tadi. Tanpa sengaja Amzar melihat ada seorang pria yang dompetnya jatuh di depan Amzar." katanya sambil membuka bungkus nasi, "ketika Amzar memberikannya pada pria itu, tanpa Amzar sangka ternyata dia memberikan uang lima puluh ribu." Amzar dengan senangnya memberikan kembalian uang dari penjual chicken tadi, "ini. Amzar kasih buat akang."
"Ya Allah..., tidak usah, Amzar." akang memberikan kepadanya lagi, "ini buat Amzar saja. Lebih baik beli apa pun makanan atau barang yang Amzar suka."
Amzar mengerutkan kening. "Sejak kapan akang meminta Amzar untuk boros terhadap uang?"
"Tapi kan, itu uang milikmu. Jadi terserah mau dibelikan apa saja."
"Ah tidak." sergah Amzar dengan cepat, "mana mungkin Amzar bisa melakukannya? Meskipun Amzar punya uang sebanyak apa pun, tetap saja itu bukan hak Amzar."
"Lalu hak siapa?"
"Ya tentu saja hak akang. Akang kan orang yang telah membesarkan Amzar. Jadi mana mungkin Amzar melupakan semua jasa akang terhadap Amzar?"