Kalau misal Hamzah pergi. Di tempat mana lagi aku harus melabuhkan kehidupan?
Kesalahan apa yang pernah aku perbuat sehingga harus menanggung semua derita dengan kehilangan dua sosok penting dalam setiap hidupku?
Tetaplah bertahan, Hamzah.
Jangan pernah menyerah untuk memperjuangkan hidup.
Aku akan mencarimu dan membawa kamu pergi dari sini.
Dengan sisa kekuatan yang ada, aku kembali berdiri dan menghampiri setiap ruangan yang belum terjamah.
Tak henti-hentinya kupanggil nama Hamzah dan berharap bahwa dia menyahut seruanku.
Tangan sudah mulai kram.
Tinggal ada satu pintu yang tergembok rapat dan terkesan lama sekali tak terbuka.
"Ini sungguh aneh." lirihku pada rantai besi yang melingkar untuk mengunci pintu ini. "Ada sesuatu apa di dalam?"
Rasa penasaranku tiba-tiba memuncak dan ingin mencari tahu ada apa di balik pintu ini.
Kucari barang apa pun yang mendukung untuk bisa menghancurkan kekokohan gembok atau setidaknya membuat kuncinya terbuka.