"Rein? Bangun Rein." dalam tidurku, aku mendengar ada seseorang yang sepertinya tengah menyadarkanku.
Aku berusaha menggerakan kepala yang amat terasa pusing sekali. Mata kubuka perlahan dan mendapati diri masih di tempat yang sama.
"Rein, ini aku. Ayssa." aku melirik ke arahnya yang tengah menggantung harap agar aku bisa sepenuhnya sadar.
"Ini aku. Kamu mendengarku kan?"
Aku diam dan memilih tak menjawabnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada kamu? Kenapa baju dan hidungmu penuh dengan bercak darah kering? Apa yang telah mereka lakukan padamu hingga membuatmu seperti ini, Rein?" dia menghujaniku dengan banyak pertanyaan.
"Mana Hamzah?" tanyaku pada Ayssa.
"Rizwan sedang mencari kakak." jawabnya.
Aku terbelalak dan berusaha bangun.
"Pelan-pelan." dia membantuku agar bisa bersandar di tembok. "Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Mereka telah melakukan apa kepadamu?" tanya Ayssa mengulang pertanyaannya.