Suasana angin malam masih menggeliat di segala sisi. Sinar rembulan meredup dan menyisakan suara jangkrik dan lolongan anjing entah berantah berada di tepian mana.
Hawa dingin semakin menyelusup ke dalam kulit. Aroma kesunyian malam pun turut mengikutsertakan dirinya sendiri.
Aku masih duduk termenung sambil memperhatikan jalanan yang lenggang dan sepi sekali.
Tak ada satu kendaraan pun yang memecah keheningan di waktu yang sudah menunjukan pukul satu malam.
Semua orang mungkin sudah terlelap tidur dalam mimpinya masing-masing tanpa terkecuali Hamzah.
Aku sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan orang-orang yang dengan baiknya menyilakan kedua tangannya untuk merangkulku. Membawaku dalam alunan kasih serta tak henti-hentinya mengucap hamdalah ketika banyak dari mereka yang menyeka air mataku ketika jatuh.