Keesokan harinya...
"Pa, Ayssa tak mau dijodohkan. Kenapa papa ingin tak mau mengerti keinginan Ayssa?"
Aku dan Hamzah mendengar kegaduhan antara anak dan ayahnya di sebalik pintu kamar Ayssa.
"Tapi nak, ini untuk kebahagiaan kamu sendiri. Papa dan mama ingin melihatmu bahagia bersama dia."
"Tapi kenapa papa tak memberi kesempatan agar Ayssa mencari calon yang Ayssa inginkan?"
"Papa tanya sama kamu. Memangnya kamu sudah menemukan calon?"
Aku dan Hamzah berharap agar Ayssa menjawab 'tidak'.
Suasana di dalam tiba-tiba hening.
"Bagaimana? Kamu tak menemukan calon kan?" ucap ayahnya kemudian.
"Ayssa memang belum menemukan calon. Tapi Ayssa sudah mencintai seseorang."
Aku dan Hamzah seketika saling tertegun.
"Siapa?" tanya ayahnya.
"Nanti papa akan tahu sendiri. Tapi yang terpenting..., Ayssa mohon agar jangan menjodohkan Ayssa."