"Kau menginginkan bayi ini, tapi kau tidak menginginkanku Richard!" Christabel melempar buku di tangannya saat tiba-tiba Richard masuk ke dalam kamar.
"Bell… apa yang terjadi?" Richard memungut buku yang dilempar Bell dan hampir mengenai dirinya. "Apa yang kau katakan?" Tanya Rich bingung.
"Kau ingin tahu?" Christabell mengambil kertas kecil itu dan melemparnya juga, hingga Richard harus memungutnya kembali.
"Apa masalahnya dengan kertas ini?"
"Kau mengobrol dengan Gabriel Zein kan?" Christabell berbicara dengan bibir bergetar, juga suara tinggi sementara air matanya mulai berjatuhan.
Richard mendekat berusaha merengkuhnya tapi Christabell tampak menghindar, "Don't you dare touch me."
"Ok, GZ adalah nama penulis buku ini, Giana Zoey, jika kau tidak percaya kau bisa membaca lagi dan menghubungi penerbitnya. Tadi aku bertemu dengan si penulis karena buku ini sedang di lounching, hari ini dan aku mengantri untuk mendapatkan satu untuk isteriku, yang sangat kucintai. Tapi jika balasan atas apa yang kulakukan adalah aku di lempar buku itu, tak menjadi masalah." Richard meletakkan buku itu di tepi ranjang dan berniat keluar dari ruangan. Sampai saat dia berdiri di ambang pintu sebelum keluar, Christabell menghambur ke arahnya dan mendekapnya dari belakang.
"Aku benar-benar merasa buruk karena bayi ini." Ujar Bell dengan berurai air mata.
Richard membalik badannya dia mendekap isterinya itu erat-erat. "Aku menginginkanmu lebih dari apapun, dan jika karena keinginanku itu aku dihadiahi seorang bayi, aku menganggapnya bonus, tapi percayalah tidak ada yang akan merubah perasaanku padamu, never ever." Richard meyakinkan Christabell dengan tatapn matanya yang dalam.
"Apa kau sungguh-sungguh? Bahkan jika aku menjadi gemuk dan ada bekas sayatan di perutku yang akan membuatku tak sexy lagi saat aku berbikini?" Rengek Christabell.
"Bahkan jika kau botak dan jelek, aku masih akan tetap mencintaimu."
"Bahkan jika Gabriel Zein kembali untuk menggodamu?"
"Ya, bahkan ketika wanita lain siapapun namanya datang, aku tidak akan berpaling."
Christabell masih berlinang air mata, dia mendongak menatap suaminya. "Sorry."
"Aku sudah mempersiapkan diriku untuk mengadapi semua emosimu yang meledak-ledak itu, dokter mengatakan semuanya dan aku sedang berusaha beradaptasi."
Christabell membenamkan kepalanya ke pelukan Richard, tapi Rich meraih wajahnya dan mencium isterinya itu.
"Jangan membalas ciumanku, aku tidak ingin kau bergairah dan terjadi kontraksi. Bersabarlah." Ujar Rich, dan itu membuat rona di wajah Bell kembali sirna.
Untuk sembilan bulan kedepan keduanya masih akan mengadapi berbagai kerumitan seputar kehamilan Christabell.
***