Aku baru saja bangun tidur. Aku terbangun karna pelayan sibuk membersihkan kamarku. Salah satu dari mereka membuka tirai jendela. Akibatnya, silaunya sinar matahari pagi menyentuh wajahku. Mereka juga sudah menyiapkan air hangat untuk air mandiku. Runitas baru sejak tinggal di rumah Bara. Padahal, aku sudah pernah mengatakan kepada mereka untuk tidak melakukan itu. Namun, mereka hanya mendengarkan perintah Bara. Mau tak mau, aku tidak bisa berbuat apa. Toh, aku tidak rugi sama sekali. Bara yang menggaji mereka semua. Hanya saja, aku terkesan menerima Bara secara tidak langsung.
"Pagi, nona. Air hangatnya sudah siap," ucap salah satu pelayan. Aku mengangguk mengerti. Lalu, bergegas pergi ke kamar mandi meninggalkan mereka yang sedang merapikan tempat tidurku.