"Malam, Pak. Ada apa?" sapaku sedikit merasa bersalah telah menghindarinya di lobi tadi. Namun, dia sepertinya tidak peduli soal kejadian di lobi. Dia justru bertanya kepadaku, "Sedang apa?"
Aku pun menjawab, "Menunggu taksi, Pak!"
Dia melirik jam tangannya dan berkata, "Taksi jam segini sulit ditemukan. Sebaiknya, kamu masuk ke dalam mobil saya dan saya akan antar kamu pulang!" ucapnya seperti perintah bagiku.
Aku cepat geleng kepala dan menolaknya lembut. "Terima kasih atas tawarannya, Pak. Saya akan menunggu taksi. Saya tidak ingin merepotkan Pak Bara."