Chereads / Love Story of the Twin Heirs / Chapter 5 - Ch-5 Pertentangan

Chapter 5 - Ch-5 Pertentangan

Follow Author dulu sebelum baca!! Tambahkan juga ke daftar list perpustakaan kalian untuk mendapatkan notifikasi update kisah selanjutnya!! Thanks!!

Episode selanjutnya..

"Aku tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi menghadapi pria ini." Gerutu gadis itu dalam hatinya.  Chalisa masih berada di atas tempat tidurnya. Bersama pria kaya raya  tersebut.

"Kenapa wajahmu masih kesal begitu?" Tanya pria itu padanya, seolah tidak mengerti kalau kehadiran dirinyalah yang membuat Chalisa kesal sekali.

Gadis itu segera memunguti pakaiannya kembali, untuk dipakainya. Dia enggan menjawab pertanyaan dari Aliando Steven.

"Anda tidak kembali ke perusahaan? Benar-benar mau tetap mengawasi saya? Bagaimana jika perusahaan anda tiba-tiba mengalami kemunduran karena anda sepanjang waktu berada di sini?" Ujarnya agar pria itu mau kembali ke perusahaannya. Dia merasa jengah sekali jika terus-menerus berada di dekat pria itu.

"Aku akan kembali ke perusahaan asalkan.." Aliando Steven tidak menyelesaikan perkataannya, dia sengaja menunggu Chalisa menanyakan hal itu padanya. Tapi sepertinya Chalisa tidak tertarik sama sekali untuk mendengar kelanjutan ucapanya. Wajahnya mendadak berubah geram karena merasa terabaikan oleh gadis cantik di depannya tersebut.

Chalisa sudah mengenakan shirt lengan panjang miliknya, serta celananya.

"Ahhhh! Apa lagi?" Tanya Chalisa ketika Aliando menarik lengan kanannya. Matanya bertemu dengan sorot tajam tatapan pria di depannya. Mata tajam yang baru dua kali ditunjukkan oleh Aliando di depannya. Pertama kalinya saat mereka berdua bertemu di sebuah mall, waktu gadis itu salah tangkap.

"Kenapa? Kamu terkejut aku bersikap seperti ini?" Tanyanya dengan nada serius. Chalisa tidak merespon ucapanya, gadis itu menundukkan kepalanya menatap kedua ujung sepatunya. Dia tidak terlihat gelisah atau bimbang, yang menjadi masalah dalam hatinya sejak awal adalah harus kehilangan pekerjaannya dan menikah begitu saja.

Mengingat Aliando juga seorang pria yang baru dia kenal beberapa hari lalu. Ini sangat mendadak baginya. Sebuah pernikahan tanpa persiapan sama sekali. Tanpa keinginan dalam hatinya juga.

"Bisakah kamu menunda pernikahan? Misalanya bertunangan dulu atau semacamnya?" Tanya gadis itu pada Aliando. Dia juga tidak yakin jika pria itu bakalan setuju dengan permintaan darinya untuk mengulur waktu.

Kini dia berserah pada nasib! Pria kaya raya, arogan, sombong, dan angkuh itu memutuskan untuk menikahinya! Tentunya itu tidak mungkin main-main belaka.

"Oke!" Aliando Steven dengan wajah angkuhnya tiba-tiba menyeringai lebar bak malaikat turun dari kayangan menyetujuinya begitu saja! Tanpa protes tanpa syarat, pikir Chalisa.

"Tapi dengan satu syarat!" Lanjut pria itu spontan membuat harapannya sirna seketika!

"Apa syaratnya?" Tanya Chalisa dengan wajah penasaran.

"Tinggal bersamaku, di rumah besar! Apa kamu pikir aku akan membiarkanmu tinggal di bawah atap berbeda denganku? Tunanganku, tidak akan aku biarkan disentuh pria lain! Jadi jangan pikir kamu memiliki kebebasan untuk mendekati pria lain!" Ujar Aliando Steven dengan wajah serius.

Lagi-lagi Chalisa hanya bisa mendengus kesal, dia ingin kebebasan! Bukan sangkar indah dalam istana terkunci! Pupus sudah harapannya untuk menikmati masa mudanya, dia masih membayangkan bisa makan-makan bersama rekan satu timnya di akhir pekan. Atau ketika mereka berhasil menuntaskan misi bersama-sama.

Melihat wajah bengong Chalisa Aliando tahu gadis itu pasti sangat sedih sekali, sampai-sampai harus melamun setelah mendengar perkataannya.

"Apakah tidak ada sedikit saja belas kasihanmu padaku?" Ucapnya dengan mata berkaca-kaca menatap pria di depannya itu. Wanita tangguh itu kini hampir meledakan tangisnya di depan musuh bebuyutannya.

"Aku memanjakanmu, kenapa kamu malah berpikir aku pria yang jahat?" Tanyanya seraya mengusap pipi Chalisa, kini telah basah dengan air mata yang tidak bisa ditahan lagi.

"Kamu salah! Aku tidak bahagia! Aku tidak ingin mengakhiri usia mudaku menjadi ibu rumah tangga! Aku ingin menggapai cita-citaku! Aku ingin menjadi petugas kepolisian! Aku tidak mau menikah sekarang!" Teriaknya dengan air mata berlinang.

Seperti dugaannya, pria itu tidak bisa merubah keputusannya! Tidak sedikitpun!

"Aku tunggu di rumah besar! Aku hanya memberimu waktu hari ini, terserah apa yang ingin kamu lakukan. Selebihnya tidak, kamu akan tinggal di sana. Juga jika kamu tidak datang dalam waktu yang aku tentukan, pengawal ku yang akan datang." Ujar pria itu padanya. Aliando mulai mengancingkan bajunya satu persatu.

"Bantu aku!" Ujarnya seraya menyodorkan seutas dasinya pada gadis di depannya itu.

Dengan malas-malasan Chalisa memulai untuk memakaikan dasinya. Tinggi badannya sesuai dengan tipe Aliando Steven. Tidak terlalu pendek, dan tidak terlalu tinggi sekali. Gadis itu bisa lulus seleksi masuk ke dunia kepolisian tentunya juga karena postur tubuhnya yang ideal.

Aliando sedikupun tak ingin mengalihkan pandangan matanya dari wajah manis di depannya. Matanya terus menatap bibir tipis dan ranum Chalisa Reina. Kedatangan gadis itu membuat dunianya yang awalnya lurus bak landasan pesawat menjadi berbelok-belok indah penuh taburan kelopak bunga.

Setelah selesai memakaikan dasinya Chalisa menatap kedua matanya. Mata yang sangat jernih, juga wajah yang sangat tampan! Terlalu tampan dan terlalu takut untuk dia dekati. Rasanya status dirinya yang hanya sebagai petugas kepolisian magang, tak cukup untuk bisa bersanding di sebelahnya! Tidak cukup untuk bisa hidup berdampingan dengan seorang Aliando Steven!

Saat Aliando meraih kepalanya, perlahan tapi pasti bibir mungilnya kembali dilumat oleh pria tampan di depannya tersebut. Chalisa memejamkan matanya, dia merasa percuma juga untuk menolaknya. Pria itu takkan mau berhenti hanya dengan ucapan 'tidak'.

Aliando semakin memperdalam pagutan bibirnya, ciuman yang semakin memanas tersebut terus berlangsung karena kini Aliando malah menarik pinggangnya agar lebih mendekat berhimpitan dengan dada bidangnya.

"Mmhhhh! Emmhh! Emmhh!" Chalisa memejamkan matanya, bibirnya menggumam tidak jelas dalam lumatan bibir pria tampan tersebut.

Chalisa meremas-remas kedua lengannya merasakan ciuman dan pagutan bibir yang tak kunjung henti melumat habis bibirnya.

"Hah! Hah! Hah! Hah!" Nafas Chalisa tersengal-sengal ketika Aliando telah puas melumat bibir tipisnya. Matanya masih mengawasi wajah Chalisa Reina. Tapi gadis itu malah menundukkan kepalanya menghindari sorot tajam mata Aliando.

Saat Aliando berniat menciumnya lagi, Chalisa segera menutup bibir pria di depannya dengan telapak tangannya.

"Cukup!" Ucapnya padanya tanpa peduli pria itu marah atau tidak.

Aliando tersenyum manis, lalu mendaratkan ciumannya di kening gadis itu.

"Cup!"

Chalisa benar-benar merasa menjadi pasangan pria yang mustahil masuk dalam hitungannya itu. Dia bahkan berharap semua itu terjadi hanya di dalam serial kisah romansa yang dia baca, atau sekedar iklan parfum romantis yang numpang lewat di depan layar kaca! Tapi semuanya benar-benar nyata menyapa hidupnya.

Angan-angan yang sejak kecil dia impikan mendadak dia putuskan sekarang! Dulunya dia ingin menikah dengan pria tampan bak pangeran, kini setelah benar-benar menjadi nyata dia ingin sekali meralat permohonannya waktu kecil tersebut. Dia menyesal sekali, karena impian yang baru saja dibangunnya harus dipaksa rubuh dan rata dengan tanah sejak bertemu dengan Aliando Steven!

Bersambung...

Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan!!!!