Nata menggeliat di atas kasur yang lebarnya tidak seberapa itu. Mengerjap mata pelan, Nata masih berusaha menyesuaikan kadar terang yang masuk ke dalam retina mata. Merasakan ada sebuah lengan kekar berada di atas perutnya, dengan cepat Nata memutar badan ke arah belakang.
Mendapati Sehun tengah tidur tanpa atasan sekali pun, membuat gadis itu menutup mata erat. Cobaan apa lagi ini ya Tuhan? Mengapa acara pagi indahnya sudah melihat hal yang seperti ini.
Nata membuka sebelah matanya, melihat ke dalam balik selimut. Mencoba meraba seluruh pakaiannya. Syukurlah masih lengkap, batin Nata.
Bukannya apa, ia memang nanti berencana menikah dengan Sehun tetapi sangat tidak etis jika melakukan pembuahan sebelum kata serta kalimat 'Sah' terlontar.