"Peter.."
Pete menghela napas berat. "Cill," panggil Pete membuat gue terdiam.
"Gua lagi mau sendiri," kata Peter, jelas mengisyaratkan gue untuk pergi.
Tapi gue menggeleng. Gue menatap Pete dari atas sampai bawah. Super berantakan dan kacau. Setelah gue perhatiin, mata Pete juga agak bengkak. Rambut dia juga kayanya cuman disisir pakai tangan sebelum ke sekolah. Ga waras dia.
'Kaya gini masih mau ditinggal sendiri? Bisa jadi orgil beneran kali.'
Gue menatap Pete ga tega. "Lo mau cerita?" tawar gue.
Gue tau, setiap Peter punya masalah, dia pasti selalu curhat ke gue. Entah itu cuman lewat chat, ataupun ngajak ketemuan. Tapi belakangan ini Pete beda. Dia ga sengah lagi, dia ga ngeselin lagi, dia ga curhat ke gue lagi. Dan yang paling pasti, dia ga lagi baik baik aja sekarang.
Pete cuman diam. Ini dia ga denger gue atau gimana, sih?