"Ini dihitung GT nya yaitu 0,5 dikali 46.. Lalu..," gumam gue.
Kepala gue menoleh ke samping.
"Uy Pete ini di..,-" Gue terdiam menyadari gue salah ngomong. Lalu gue menyengir ke Jean yang menatap gue curiga. Heran gue, Jean selalu aja curiga sama gue.
"Pete?"
"Ehe.. Jean maksudnya," ralat gue cepat, sebelum kesalahpahaman ini semakin menjadi.
Jean memicingkan matanya. Menatap gue penuh selidik.
"Lo beneran suka sama Peter? Hmm.. Sudah gue duga!"
"Ih! Gue gak suka sama dia!"
Jean menepuk nepuk bahu gue pelan.
"Ga usah sampai galau gitu, Cillya sayang. Sampai disebut sebut namanya dari tadi. Palingan Si Peter itu cuman bolos sama Leo, kayak biasa lah.. Kaya ga tau aja lo."
"Bolos?"
Gue berpikir sejenak.
Kalaupun Peter emang bolos, dia pasti ada kabar sama gue. Tapi ini dari kemarin chat gue aja belum dibaca sama sekali sama dia.
Masa iya bolos?
"Iya bolos."
Gue bergumam pelan.
"Kayanya engga, deh."
Jean mengangkat sebelah alisnya. Menatap gue bingung.