"Peterโฆ"
"Liat gue," ucap gue serius.
Gue diam. Menunggu Pete merespon. Tapi dia engga nengok sama sekali.
Gue menghela napas berat sekali lagi. Lalu dengan berani gue nangkupin kedua tangan gue ke pipi Pete. Membuat dia mau ga mau harus nengok ke gue dan natap mata gue. Sekarang, jarak antara wajah gue dan wajah dia sekarang sangat dekat. Mungkin cuman satu setengah jengkal.
Gue menatap Pete dalam.
Dari mukanya jelas banget Pete kaget dengan tindakan gue barusan. Tapi gue ga peduli. Gue ga lepasin tangan gue sebelum dia mau mengerti apa yang gue ucapin.
Mata gue menatap Pete lekat. Begitu pun dengan Pete. Dia menatap gue dengan dalam. Tatapan kami saling mengunci satu sama lain.
"Peter..," ucap gue lembut.
"Bunuh diri engga bakal selesain semuanya," lanjut gue. Gue masih menatap Pete dalam dalam. Berharap dia mau mengerti.