( mengandung dialog Bahasa Inggris )
"Kamu beneran suka sama cowok kayak gini?" ujar William. Muka Marie memerah, ia mengerutkan dahinya sambil menyembunyikan senyumnya dan berkata "Woi apaan dah! Ih!" sambil memukul pundak William dengan boneka kecil milik Wendy.
William tertawa tapi ia merasa sedikit patah hati. "Woi, kita cuman temen! Kan bukan berarti juga kita lagi pacaran sekarang cuman gara-gara kita lagi berduaan!" sahut Marie yang masih mengerutkan alisnya.
"Hah? Kita enggak lagi pacaran?" jawab William. Marie langsung memasang muka kebingungan. "Ih apaan si-" Marie tidak sanggup menyelesaikan kata-katanya karena William makin mendekatkan wajahnya kepada Marie. Hati mereka berdua berdegup kencang, Marie merasa sedikit panik, begitu juga dengan William. "WOIIIIIIIIIII!!!! ANAK ORANG MAU LU APAINNN???!!!??!" teriak Marie dalam hati.
*TING TONG*
Terdengar bunyi bel dari pintu depan. William yang panik langsung tergesa-gesa berlari menuju pintu depan dan membukakan pintu bagi kedua orangtuanya. Marie masih shock akan kejadian yang tadi baru saja terjadi, ia tertinggal diam di sofa. "ASTAGA ASTAGA ASTAGA ASTAGA" Marie tidak berhenti berpikir akan apa yang akan terjadi semisal Mr dan Mrs. Smith tidak pulang ke rumah.
Mrs dan Mr. Smith yang melihat Marie tertinggal lesu diatas sofa langsung merasa curiga. Mrs. Smith langsung membawa William ke depan pintu gudang dan bertanya "Kamu tadi ngapain aja?"
"Hah? Gak ngapa-ngapain, tadi aku cuman nonton tv bareng Mar-" namun Mrs. Smith menyela perkataan William.
"William, dia anak dari negeri lain, kamu tidak bisa berbuat yang aneh-aneh dengannya, itu memalukan!"
"Enggak bu! Aku sumpa-" namun perkataan William disela lagi oleh Mr. Smith.
"Son, if you did that thing, you're a real man. We always di-" ujar Mr. Smith kepada William. Mrs. Smith melototkan matanya kepada suaminya sambil berbisik "Udah ah, sono urusin Wendy dulu!" Mrs. Smith lalu mengusir Mr. Smith. William menjadi penasaran akan hal yang dikatakan ayahnya.
"Marie! Marietta!" sahut Mrs. Smith memanggil Marie. Marie yang mendengar panggilan Mrs. Smith segera beranjak dari sofa dan pergi ke tempat Mrs. Smith. "Iya tan? Ada apa?" sahut Marie. "Tolong jawab dengan jujur, apakah dia berbuat sesuatu yang aneh-aneh tadi?" tanya Mrs. Smith.
Marie menatap muka William yang merah dan terlihat ketakutan. Marie yang tidak ingin William terkena masalah pun menggelengkan kepalanya.
"Engga kok tan, hehe. Tadi kami cuman nonton tv bareng aja, gak ngapa-ngapain lagi." jawab Marie kepada ibunya William. Mrs. Smith hanya terdiam sejenak sambil menyilangkan tangannya, ia menatap kepada Marie dan William, sampai pada akhirnya ia membuka mulutnya. "Baiklah kalau begitu, maafkan ibu sudah menghakimimu duluan ya, nak. Baiklah kalau begitu kita harus siap-siap untuk makan malam, kalian mandi dulu sana!" ujar Mrs. Smith.
Setelah itu Mrs. Smith langsung meninggalkan putranya dan Marie di depan gudang sendirian.
William hanya menghela nafasnya dan menundukkan wajahnya, ia tidak menatap Marie sama sekali, melainkan pergi menuju kamarnya di lantai atas. Marie merasa sedikit curiga tentang hal itu, ia juga tidak berusaha untuk berbicara dengan William sama sekali, ia hanya menatap wajah William diam-diam saat William sedang menaikki tangga.