"Wow,kau membawa bekal?" seorang remaja berambut coklat -sebut saja Noritada- menatap sahabat keren nya dengan tatapan terkejut.
Tak biasanya Otsuka membawa bekal.Biasanya kan dia tak pernah membawa.Karena bagi nya itu merepotkan.
"Entahlah,ini ada di loker ku.Mungkin Raiden menyuruh orang untuk memasukkan nya" jawab Otsuka acuh.Yah,lagi pula tak perlu ada yang dicemaskan.
Otsuka sudah mengatur sandi yang rumit untuk loker nya agar tak bisa dibobol oleh penggemar nya.Karena jika sandi nya mudah,akan dibobol.
Dan itu akan membuat loker nya penuh sesak dan sempit karena penuh coklat,bunga dan surat cinta.Itu sungguh menyebalkan.
"Ohh" jawab Noritada sambil mengangguk.Ia ingat jika loker Otsuka itu susah dibobol.Bahkan Noritada sendiri pun tak tahu.
Minus Raiden dan para suruhan nya.Karena tanpa perlu repot,mereka dapat mengetahuinya dengan mudah.
Otsuka nampak menikmati salad itu.Ini memang favoritnya.Tak salah lagi,pasti Raiden yang menyuruh seseorang untuk menaruh nya disana.
"Hoi,Otsuka apa kau tak bosan selalu sendiri?" celetuk Noritada tiba-tiba.Sesekali ia melirik pacar nya yang kini tengah mengobrol sambil makan bersama teman nya.
"Standar ku tinggi" jawab Otsuka dingin dan itu membuat Noritada kesal.Tapi masa setidak nya ada satu saja yang menarik perhatian nya?
"Aku tahu.Gadis yang terlihat tenang dan kalem,santai,anggun namun mandiri,tegas,jago beladiri dan juga cantik" jawab Noritada menyebutkan tipe ideal Otsuka
Otsuka sendiri hanya mengangguk mengiyakan.Karena memang itu kenyataan nya.
Tiba-tiba sebuah ide melintas di kepala Noritada.
"Bagaimana dengan dia??"
Noritada menunjuk seorang gadis bersurai hitam panjang yang diikat pony tail tinggi.Otsuka mengernyitkan alis nya."Tak tertarik.Terlihat seperti para gadis gila itu" jawab Ostuka dingin.
Oke,yang dimaksud para gadis gila itu adalah para penggemarnya.
"Aishh,lalu dia?",kali ini Noritada menunjuk seorang gadis berkepang dua namun nampak ditata swag.Otsuka menggeleng."Terlalu tomboy" jawab Otsuka acuh.
Noritada menggeram kesal.
"Lalu,bagaimana dengan dia?!"
Kali ini Noritada menunjuk sosok bersurai hitam pendek sebahu yang asyik memakan makanan nya.Otsuka menaikkan kedua alis nya.
Well,ia dapat melihat jika gadis itu tak ada bedanya dengan para gadis gila itu.Hanya saja ia terlihat santai dan tenang.
'Ha,dia bersikap seolah tak sama seperti mereka'
Otsuka mendengus.Namun ia memilih tak menjawab dan mengabaikan.Namun sialnya,Noritada malah salah paham dengan diam nya Otsuka.
"Waaah matamu tajam juga.Dia Haruka Yuki.Dulu aku sangat menyukai nya,bahkan aku selalu mengejarnya.Sayang dia selalu menolakku.Bahkan tak segan memukul ku" celoteh Noritada.
Otsuka mengangkat kedua alis nya.Terdengar menarik.
"Tentu saja dia menolakmu,kau lihat sendiri dirimu" jawab Otsuka remeh.Noritada melotot."Sialan,jika begitu kenapa Hana mau bersamaku?" seru Noritada kesal.
"Mungkin matanya tertutup debu" jawab Otsuka santai.Noritada bereaksi keras,tentu saja.Namun Otsuka tetap acuh.
Karena tatapan dan perhatian nya hanya tertuju pada sosok bersurai hitam sebahu itu,Haruka Yuki.